BETANEWS.ID, KUDUS – Siang itu, deretan bunga dan tanaman hias tertata rapi tak jauh dari GOR Kudus, tepatnya di Jalan Gor No. 103, Kelurahan Wergu Wetan, Kecamatan Kota Kudus. Suasana tampak hidup, dengan pembeli yang hilir mudik memilih tanaman yang akan dibawa pulang.
Di antara kesibukan tersebut, seorang wanita bernama Inggit Ayu Putri Susanto (30) terlihat melayani pelanggan dengan cekatan dan ramah. Sambil memberikan penjelasan mengenai tanaman, ia tampak dengan penuh semangat meyakinkan pembeli tentang kualitas tanamannya.
Usai melayani para pembeli, wanita asal Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kudus itu sudi berbagi kisah tentang usahanya. Ia mengisahkan, usaha tersebut adalah warisan keluarganya yang telah berdiri sejak 1999. Awalnya dikelola oleh orang tuanya, kini perempuan yang akrab disapa Inggit itu menjadi generasi kedua yang meneruskan usaha tersebut.
Baca juga: Kampung Kembang Salwa Jadi Jujugan Baru Pecinta Tanaman, Harganya Murah-Murah
āAwal mula berjualan tanaman hias karena turun-temurun dari keluarga. Saya termasuk generasi kedua dan sudah hampir 10 tahun terjun di bidang ini,ā cerita Inggit dengan bangga.
Usaha yang telah berdiri selama 25 tahun itu tak hanya menjual tanaman hias, tetapi juga menyediakan perlengkapan seperti pupuk, pot tanaman, dan polybag. Dagangannya yang terbilang cukup lengkap menjadikannya jujugan bagi para pecinta tanaman di Kudus.
Menurut Inggit, tanaman hias yang paling laris saat ini adalah bunga-bunga kecil seperti mawar, cemara salju, serta keladi pink hati. Namun, tren pembelian kerap berubah sesuai kebutuhan pelanggan.
āBiasanya pembeli lebih sering memilih tanaman kecil, meski ada juga yang mencari tanaman besar,ā bebernya saat ditemui beberapa waktu lalu.
Baca juga: Pondok Bunga Arema, Andalan Warga Selama Belasan Tahun yang Tak Pernah Mengecewakan
Dengan jam operasional mulai pukul 8.00 hingga 16.00 WIB, usaha tanaman hias tersebut mampu menghasilkan omzet antara Rp200.000 hingga Rp500.000 per hari. Sebagai penerus usaha keluarga, Inggit berharap lokasi usaha di Gor Kudus tetap bertahan.
“Omzetnya cukup bagus untuk usaha di sini. Alhamdulillah, pembeli selalu ramai. Semoga lokasi ini tidak dipindah, agar tanaman hias di Gor Kudus tetap autentik dan menjadi ciri khas yang selalu ada,ā harapnya.
Penulis: Fiska Aditia, Mahasiswa Magang PBSI UMK
Editor: Ahmad Rosyidi