BETANEWS.ID, KUDUS – Menjelang arus mudik dan balik Lebaran, Balai Pengelolaan Jalan (BPJ) Wilayah Pati, Provinsi Jawa Tengah, membentuk tim khusus (timsus) yang beroperasi untuk perawatan jalan. Tim ini bertugas memantau kondisi jalan dan melakukan perbaikan jika ditemukan kerusakan guna memastikan kenyamanan pengguna jalan.
“Kami membentuk tim untuk perawatan selama Lebaran. Mereka akan berkeliling membawa bahan, memantau kondisi jalan, dan menangani jika ada yang membutuhkan perbaikan. Tim ini dibentuk oleh Balai Wilayah Pati dan akan beroperasi sampai H+7 Lebaran atau Lebaran Ketupat,” kata Budi Utomo, Koordinator Lapangan BPJ Wilayah Pati DPU BMCK Jateng, Sabtu (8/3/2025).
Baca Juga: Waspada! Bendung Wilalung Kembali Berstatus Awas, Debit Air Capai 650 M³/Detik
Sehingga, menurutnya, setelah dilakukan perbaikan atau penambalan jalan di sejumlah titik, terutama di Kabupaten Kudus, timsusnya tersebut akan melakukan penyisiran jalan setiap hari. Hal itu untuk memastikan jalan selama arus mudik maupun balik lebaran mulus tanpa ada lubang.
Budi mengungkapkan, di sepanjang Jalan Kudus-Purwodadi terdapat 200 titik jalan yang mengalami kerusakan. Namun, akibat curah hujan yang tinggi, jumlahnya bertambah menjadi 253 titik. Seiring dengan upaya perbaikan, kini tersisa sekitar 43-45 lubang yang masih harus ditangani.
“Pada Jumat (7/3/2025), sebanyak 47 lubang telah berhasil diperbaiki. Targetnya dua hari lagi selesai. Yang penting H-15 Lebaran jalan sudah mulus untuk arus mudik,” ujarnya.
Beberapa ruas jalan yang menjadi prioritas perbaikan antara lain Jalan Lingkar Utara, Jalan Kudus-Colo, Jalan Kudus-Kaliwungu, serta Jalan Kaliwungu-Kalinyamatan. Budi menyebutkan, kondisi terparah ada di ruas Jati-Klambu dan Kaliwungu-Kalinyamatan.
Baca Juga: Gubernur Luthfi Sebut Pajak Kendaraan Bermotor di Jateng Menguap Rp3 Triliun
“Setelah semua ruas selesai, kami akan lakukan penyisiran lagi. Walaupun ada batasan waktu sampai H-15, kami tetap berupaya menyisir dan berkeliling agar tidak ada kendala jalan rusak saat arus mudik,” jelasnya.
Budi mengakui ada beberapa kendala dalam proses perbaikan jalan, seperti curah hujan yang masih tinggi serta distribusi bahan yang terkadang terlambat. Namun, pihaknya tetap berupaya maksimal agar kondisi jalan siap digunakan saat puncak arus mudik dan balik Lebaran.
Editor: Haikal Rosyada