BETANEWS.ID, KUDUS – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi mengatakan, pendapatan Provinsi Jawa Tengah dari Pajak Kendaraan Bermotor menguap hingga Rp3 triliun setiap tahunnya. Hal itu disampaikannya saat menghadiri acara ramah tamah di Pendopo Kudus, belum lama ini.
Luthfi mengatakan, hilangnya pendapatan itu karena banyak warga menunggak pajak. Padahal, ketika mereka taat bayar pajak, tentu pembangunan di Jateng akan bisa lebih maksimal.
“Tiap tahun pajak kendaraan bermotor di Provinsi Jawa Tengah itu menguap sekira 3 persen. Nilainya kurang lebih Rp3 triliun,” ungkap Luthfi.
Baca juga: Gubernur Jateng Pastikan Layanan Kependudukan Berjalan Baik Hingga Pelosok Desa
Luthfi mengaku sudah menyiapkan beberapa langkah agar masyarakat Jawa Tengah taat membayar pajak kendaraan bermotor, salah satunya memaksimalkan program yang sudah berjalan.
“Tadi ada usulan dari Pak Camat untuk memaksimalkan Samsat Keliling. Ada juga yang memaksimalkan peran perangkat desa untuk pembayaran pajak kendaraan bermotor,” bebernya.
Nantinya, pihaknya akan melakukan sinergi di setiap kabupaten dan kota untuk pembayaran pajak kendaraan bermotor. Tujuannya agar bisa meminimalkan tunggakan pajak.
Baca juga: Gubernur Luthfi Targetkan 8 Ribu Lubang Jalan di Jateng Mulus Sebelum Lebaran
“Kami akan sinergikan, agar tunggakan pajak kendaraan bermotor di Jateng yang hampir tiga persen itu bisa kami minimalkan,” jelasnya.
Disinggung apakah pendapatan pajak kendaraan bermotor di Jateng akan dialokasikan semua di perbaikan jalan, Luthfi menjawabnya tidak. Sebab, nominalnya cukup besar, jadi tidak semua untuk perbaikan jalan.
“Tidak lah. Kan, kebutuhan kita banyak. Jadi tidak semua dilarikan ke jalan. Kan harus ada infrastruktur lain yang harus kita bangun. Di antaranya, infrastruktur pendidikan, infrastruktur pengairan untuk swasembada pangan dan lainnya,” sebut Luthfi.
Editor: Ahmad Muhlisin