BETANEWS.ID, KUDUS – Buruh pekerja rokok di Kabupaten Kudus mengeluhkan banyaknya Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) yang mati. Hal tersebut tentu membahayakan, apalagi buruh industri tembakau di Kota Kretek ini ada yang berangkat kerja saat masih pagi buta atau sehabis Subuh.
Hal itu diungkap oleh Sekretaris Federasi Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan, dan Minuman (FSP-RTMM-SPSI) Kabupaten Kudus, Agus Purnomo, saat acara silaturahmi dengan Gubernur Jawa Tengah dan Bupati Kudus di Pendopo, Kudus belum lama ini.
Agus menyampaikan, bahwa jalanan di Kabupaten Kudus saat ini banyak gelap ketika malam hari. Hal itu dikarenakan banyaknya LPJU yang mati, terutama Jalan Provinsi.
Baca juga: Jalan Provinsi di Wilayah Kudus Diperbaiki
“Jalan Pantura Kudus-Pati banyak LPJU yang mati. Artinya itu sangat mengganggu teman-teman buruh rokok saat berangkat kerja,” ujar Agus.
Selain Jalan Pantura, Jalan Kudus-Purwodadi LPJU-nya juga banyak yang mati. Oleh karena itu, dia minta tolong, baik Gubernur Jawa Tengah maupun Bupati Kudus segera memperbaiki.
“Agar LPJU kembali menyala dan jalan kembali terang ketika malam hari, baik jalan milik Kabupaten Kudus maupun Provinsi Jawa Tengah. Sebab ketika gelap rawan terjadi kecelakaan, apalagi banyak jalan yang rusak,” bebernya.
Pada kesempatan tersebut, Agus juga meminta adanya kebijakan dari pemimpin daerah agar perusahaan menyediakan penitipan anak untuk para buruh. Sebab, RTMM ini mayoritas anggotanya adalah perempuan dan ibu-ibu.
Baca juga: Gubernur Luthfi Sebut Pajak Kendaraan Bermotor di Jateng Menguap Rp3 Triliun
“Selama ini buruh perempuan yang punya Balita menitipkan anaknya ke Day Care, jadi tentu harus mengeluarkan biaya tambahan tersebut. Bayangkan kalau anaknya hanya satu, kalau dua tentu akan lebih banyak lagi uang yang dikeluarkan,” jelasnya.
Oleh karena itu, kata Agus, mohon agar dua usulannya tersebut bisa dipenuhi. Supaya para buruh perempuan bisa lebih menghemat pengeluaran, serta juga bisa bekerja lebih fokus.