BETANEWS.ID, JEPARA – Relief perang Jawa terukir rapi di setiap sisi sangkar burung buatan Hartono(56), salah satu seniman ukir yang berasal dari Kelurahan Demaan, Kecamatan/Kabupaten Jepara.
Ditemui di kediamannya, Hartono bercerita bahwa ia sengaja membawa kisah Perang Jawa atau kisah cerita Jawa lainnya dalam sangkar burung buatannya.
Baca Juga: Peci Kang Santri, Banyak Jenis dan Gunakan Bahan Berkualitas
Sebagai seniman ukir yang sudah puluhan tahun menekuni dunia ukiran, ia ingin agar kisah atau cerita yang ada di Jawa bisa dikenal luas oleh masyarakat.
“Tema yang saya angkat biasanya Perang Jawa, saya ngga ngga pernah ambil tema dari luar terutama China supaya konsep cerita Indonesia ini terangkat,” katanya pada Sabtu, (22/3/2025).
Salah satu kisah cerita Jawa yang ia angkat yaitu kisah pewayangan Karno Tanding. Kisah tersebut terukir rapi dan detail dalam sangkar burung berdiameter 36 cm dengan tinggi 65 cm.
Untuk membuat satu sangkar burung tersebut, Hartono membutuhkan waktu sekitar 3-4 bulan. Sebab dalam pembuatannya, relief tersebut ia pastikan tidak ada yang ditempel.
Karena kerumitan dan lamanya proses pembuatan, satu sangkar burung tersebut ia bandrol dengan harga Rp25 juta.
“Kalau yang Karno Tanding ini harganya Rp25 juta, paling mahal saya pernah produksi di harga Rp75 juta, ia diameternya ukuran 57 cm,” ungkapnya.
Ia bercerita baru menekuni ukiran di media sangkar burung pada tahun 2017. Sebelumnya ia sempat menekuni usaha di bidang mebel. Namun karena ketatnya persaingan, ia tidak mampu bertahan menekuni usaha mebel.
Ia kemudian mencari celah agar hobinya mengukir tetap bisa tersalurkan meskipun dalam media yang lain.
“Saya dulu pernah di mebel, tapi karena persaingannya ketat, pernah drop juga, sehingga saya memiliki keinginan untuk melanjutkan seni ukir itu seharusnya lewat apa? Kalau lewat mebel sekarang sudah banyak mebel yang minimalis, akhirnya terjun ke sangkar supaya seni ukir tetep berjalan,” ujarnya.
Baca Juga: Melihat Keseruan Pelatihan Pembuatan Boneka Lilit Pertama di Dunia
Pelanggan sangkar burung, berasal dari berbagai kota di Indonesia, seperti Surabaya, Jogjakarta, Lombok, dan Jakarta.
“Sangkar sendiri sekarang juga mulai booming dari kalangan bawah sampai atas, kalau yang maniak burung suka sangkar yang seperti ini,” ujarnya.
Editor: Haikal Rosyada