BETANEWS.ID, JEPARA – Penerbangan komersial ke Karimunjawa yang tadinya direncanakan mulai beroperasi pada April 2025 kini ditunda. Sebab, Maskapai Fly Jaya yang berencana membuka penerbangan kini masih dalam tahap pengurusan perizinan Air Operator Certificate (AOC) di Kementerian Perhubungan RI.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, Agung Hariyadi, menjelaskan, sertifikat AOC merupakan izin resmi dari otoritas penerbangan sipil yang diperlukan untuk operasi penerbangan komersial. Proses AOC meliputi tahap persiapan, pengajuan, evaluasi dokumen, inspeksi, hingga uji coba operasional.
“Jika semua berjalan lancar, perizinan diperkirakan selesai pada Juli 2025,” katanya dalam pesan tertulis yang diterima Betanews.id, Kamis (27/2/2025).
Baca juga: April 2025, Bandara Dewadaru Bakal Layani Rute Jakarta-Jogja-Karimunjawa
Ia menyadari bahwa rencana pembukaan penerbangan komersial tersebut sudah dinantikan oleh banyak pihak, terutama wisatawan yang akan berkunjung ke Pulau Karimunjawa.
“Rencana penerbangan ini sangat dinantikan dan dapat mendongkrak kunjungan wisata ke Karimunjawa. Namun, keselamatan dan kepatuhan regulasi tetap menjadi prioritas,” ujarnya.
Informasi terkait rencana pembukaan penerbangan komersial tersebut sebelumya sempat disampaikan dalam akun Instagram Kementerian Pariwisata RI. Dalam unggahannya, dituliskan rute penerbangan nantinya melayani Yogyakarta (Adisutjipto) – Karimunjawa dan Semarang (Ahmad Yani) – Karimunjawa. Penerbangan tersebut menggunakan pesawat ATR berkapasitas 70 penumpang.
Pelaksana Harian Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jepara, Muh. Tahsin, menambahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara turut mendukung rencana tersebut.
Baca juga: Libur Sekolah, Perputaran Uang di Karimunjawa Capai Rp1,2 Miliar per Hari
“Kami sudah memberikan surat dukungan dan siap mendukung penerbangan ke Karimunjawa. Secara infrastruktur Bandara Dewandaru saat ini juga sudah siap,” ujarnya.
Hanya saja, ia meminta agar masyarakat memahami adanya penundaan tersebut. Pemerintah dan maskapai juga terus berupaya agar penerbangan dapat segera terealisasi.
Editor: Ahmad Muhlisin
