BETANEWS.ID, KUDUS – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana dengan cepat memperbaiki tanggul Sungai Wulan yang mengalami longsor (sleding) di Kecamatan Undaan. Perbaikan itu menerjunkan alat berat dengan jenis long arm dan PC 35.
Staf Teknik BBWS Pemali Juwana, Agus Yanto, menjelaskan, longsoran terjadi di dua titik tanggul Gang 11 dan 15 Desa Undaan Tengah, dengan total panjang sekitar 100 meter. Selain itu, satu titik lainnya berada di Gang 3, Desa Undaan Kidul.

“Jadi untuk proses perbaikan tanggul sudah kita mulai sejak tiga hari yang lalu. Sehingga kita menargetkan selesai sampai Minggu ini,” bebernya saat ditemui di lokasi, Rabu (5/2/2025).
Baca juga: Rawan Jebol, Masan Minta Tanggul Sleding di Undaan Segera Diperbaiki
Agus menuturkan, penanganan longsoran tanggul dilakukan dengan pemancangan bambu, di mana fungsi bambu tersebut untuk penguat atau pondasi kaki tanggul.
“Bambu ini kita pancang di sisi tanggul sebagai pondasi kaki, sehingga ada ketahanan dan tidak mudah sleding lagi. Pemasangan bambu dilakukan dalam tiga lapis untuk memperkuat struktur tanggul,” jelas Agus.
Perbaikan ini, katanya, merupakan hasil kolaborasi antara BBWS Pemali Juwana dan pemerintah desa (Pemdes) setempat. Menurutnya, penanganan perbaikan tanggul di sana dengan elevasi tanggul setinggi 9,5 meter.
“Pihak desa mendukung material bambu, sementara BBWS menyediakan alat berat dan sedikit bambu. Kemudian untuk elevasi tanggulnya masih sama di angka 9,5 meter. Karena debit air yang sebelumnya mencapai 930m³/detik, tinggi jagaan tanggul masih sekitar satu meteran,” tambahnya.
Dengan perbaikan ini, pihaknya berharap tanggul bisa lebih kuat dalam menghadapi potensi debit air yang tinggi dari Bendung Wilalung ke depan. Untuk itu, diperlukannya koordinasi dan perawatan bersama demi menjaga kondisi tanggul tetap aman.
Baca juga: Tanggul di Undaan Sleding 30 Meter, Alat Berat Disiagakan
Kepala Desa Undaan Tengah, Dedy Arisanto, menambahkan, dua titik di Undaan Tengah yang mengalami sleding membutuhkan kurang lebih 1.000 bambu. Saat ini, pihaknya hanya bisa membantu 400 bambu yang digunakan untuk satu titik tanggul.
“Jadi di satu titik ini membutuhkan 600 bambu, 400 bambu dari Pemdes Undaan Tengah dan 200 bambu dari BBWS. Sedangkan untuk satu titiknya lagi kita perlu bantuan,” jelasnya.
Untuk itu, Dedy meminta peran serta dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus ikut terjun dalam penanganan tanggul yang dalam kondisi darurat. Bahkan, hingga saat ini Pemkab Kudus dinilainya kurang cepat dalam penanganan darurat di sana.
Editor: Ahmad Muhlisin