31 C
Kudus
Sabtu, Februari 8, 2025

Jadi Bahan Gunjingan di Medsos Tanggulangin Masih Kebanjiran, BBWS Angkat Bicara

BETANEWS.ID, KUDUS – Banjir yang menggenangi Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, menjadi perbincangan di media sosial. Warga berbondong-bondong mempertanyakan efektivitas kolam retensi yang seharusnya membantu mengurangi genangan air. Menanggapi hal ini, Direksi Teknis Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana, Nisar Suci Raharjo, angkat bicara.

Menurutnya, genangan air yang masih terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Di antaranya sistem drainase dengan pemukiman warga Dukuh Tanggulangin masih lebih tinggi drainase sekitar satu meter. Tak hanya itu, volume sampah dari berbagai daerah menyumbat saluran air yang masuk ke kolam retensi.

Baca Juga: Ada Kolam Retensi, Tanggulangin Kudus Ternyata Masih Kebanjiran

-Advertisement-

“Informasi dari pak Kades, memang kalau musim penghujan, rumah warga di Jati Wetan selalu tergenang dan airnya sulit keluar. Dari sistem drainasenya juga tidak ada, ditambah efek sampah yang menyumbat saluran air,” bebernya, Senin (3/2/2025).

Ia menjelaskan, keefektifan adanya kolam retensi yang dibangun dengan angka sekitar Rp400 miliar itu sangat membantu mengurangi air di sejumlah tempat, terutama di Dukuh Tanggulangin. Bahkan kolam retensi dapat memompa air dari saluran air yang mengarah ke Sungai Juwana dialirkan ke kolam tersebut.

“Harusnya air dari wilayah ini mengalir ke Juwana, tapi saat ini kita tarik masuk ke kolam retensi dan dipompa terus. Agar bisa mengurangi air, dalam upaya pencegahan bencana banjir di sejumlah tempat. Seperti air dari perkotaan Kudus, air mengarah ke sini semua,” tuturnya.

BBWS berencana membuat batasan aliran dari Sungai Bakinah dan Sungai Jumirah, yang merupakan hulu dari kolam retensi di Jati Wetan. Dengan cara ini, air yang masuk bisa dikendalikan agar tidak memperparah genangan di permukiman warga.

Kolam retensi, kata Nisar, mulai beroperasi efektif sejak 31 Desember 2024, dengan tiga unit pompa berkapasitas 1.500m³/detik dan dua unit pompa berkapasitas 500m³/detik. Kolam tersebut mampu menampung hingga 25.000 meter kubik air, ditambah dua longstored yang kapasitasnya bervariasi tergantung kemiringan sungai.

Baca Juga: Tanggul di Undaan Sleding 30 Meter, Alat Berat Disiagakan

Nisar menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya mengoptimalkan pengelolaan air di kawasan tersebut. Namun, ia juga mengingatkan bahwa kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai sangat penting untuk mengurangi risiko banjir.

“Warga juga perlu ikut menjaga saluran air dari sampah. Kalau tidak, meskipun ada kolam retensi, air tetap sulit mengalir dengan baik,” jelasnya.

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
152,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER