BETANEWS.ID, KUDUS – Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, kebanjiran, meski kolam retensi sudah beroperasi. Genangan di daerah langganan banjir itu sudah berlangsur hampir sepekan ini.
Salah satu warga, Irwansyah (40), menjelaskan, saat ini masih ada dua Rukun Tetangga (RT) yang terendam banjir dengan ketinggian 40-50 sentimeter.
“Kami masih bertahan di rumah, nanti kalau ada evakuasi baru mengungsi. Aktivitas jelas terganggu. Untuk saat ini volume air belum tinggi, tapi kalau hujan turun lagi, pasti bertambah,” bebernya, Senin (3/2/2025).
Baca juga: Sistem Kerja Kolam Retensi Pengendali Banjir Senilai Rp400 M di Kudus
Dengan adanya banjir ini, warga lantas mempertanyakan efektivitas kolam retensi yang ada di desa mereka. Menurut Irwansyah, kolam tersebut seharusnya menjadi solusi, faktanya air masih belum bisa surut dengan cepat. Bahkan, kolam tersebut belum bisa dibuka, dan ia mengaku tidak tahu penyebabnya.
Kepala Desa Jati Wetan, Agus Susanto, menjelaskan, saat ini ada 17 rumah terdampak genangan, dengan lima di antaranya kemasukan air.
“Jadi dengan adanya banjir di sini, setidaknya ada 50 jiwa warga terdampak. Banjir melanda di RT 4 dan 5 di RW 3,” tuturnya.
Ia menuturkan, meski sudah ada kolam retensi, permasalahannya adalah sampah yang menyumbat saluran air menuju kolam, sehingga mengakibatkan banjir.
Baca juga: Kolam Retensi Beroperasi, Warga Jati Kudus Merasa Tenang saat Musim Hujan
“Kami sudah melakukan kerja bakti pagi tadi untuk membersihkan sampah yang menyumbat aliran air menuju kolam retensi. Alhamdulillah, setelah dibersihkan, air sudah mulai mengalir deras dan surut sekitar 5-10 sentimeter. Semoga nanti sore bisa surut sepenuhnya,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa sampah yang menyumbat aliran air berasal dari berbagai wilayah. Sebanyak satu truk sampah berhasil dikumpulkan dalam pembersihan tersebut, yang melibatkan warga, RT, RW, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.
Agus mengaku kolam retensi sebenarnya cukup efektif dalam mengurangi volume air, di kala musim penghujan yang biasanya membuat Dukuh Tanggulangin kebanjiran. Menurutnya, apalagi tidak ada kolam tersebut, banjir di wilayahnya bisa mencapai satu meter lebih.
“Kami harap masyarakat sadar bahwa sampah yang dibuang ke sungai bisa menyebabkan banjir. Terlebih janganlah membuang sampah di sungai, karena akan mengakibatkan sumbatan air,” pesannya.
Editor: Ahmad Muhlisin