BETANEWS.ID, KUDUS – Kolam retensi di Dukuh Gendok, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus sudah resmi beroperasi. Pembangunan kolam pengendali banjir yang menelan anggaran Rp400 miliar tersebut, dibekali lima polder raksasa berkapasitas 5.500 meter kubik per detik.
Direktur Teknis Lapangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Nisar Suci Raharjo, mengatakan, pembangunan kolam retensi selesai pada 31 Desember 2024. Setelahnya langsung beroperasi, baik secara fungsi maupun operasional pompa.
“Kolam retensi siap menghadapi musim hujan untuk penanggulangan banjir,” ujar Nisar, Selasa (21/1/2025).
Baca juga: Debit Air Naik Jadi 859 M³/Detik, Pintu 8 Arah Sungai Juwana Sudah Dibuka 20 Cm
Dia mengungkapkan, dengan beroperasinya kolam retensi sudah terlihat dampaknya. Menurutnya, beberapa lokasi di Kecamatan Jati yang biasanya banjir saat musim hujan, saat ini aman.
“Dampak dari pemompaan kolam retensi ini juga sudah mulai kelihatan. Khususnya di Kecamatan Jati dan Kecamatan Kota, Kudus,” bebernya.
Nisar menuturkan, kolam retensi dibekali dengan lima unit pompa polder. Terdiri dari tiga unit berkapasitas 1.500 m3/detik dan dua unit berkapasitas 500 m3/detik. Jadi total kapasitas lima pompa polder adalah 5.500 m3/detik.
“Sistem kerjanya, ketika debit air Sungai Wulan naik seperti saat ini, maka pompa polder yang bekerja. Jika debit air Sungai Wulan rendah, pembuangan air bisa melalui pintu. Total ada enam pintu pembuangan, di DK (drain kencing) 1 ada empat pintu dan DK 2 ada dua pintu,” jelasnya.
Baca juga: Debit Terus Bertambah, OP Bendung Wilalung Imbau Warga Tetap Tenang
Dia mengatakan, kolam retensi di Jati Wetan ini memiliki luas kurang lebih 5 hektare dengan daya tampung sebesar 25 ribu meter kubik.
“Elevasi air kita jaga di minus 2 meter sampai 2,5 meter. Jika kurang dari itu, nanti otomatis pompa polder nyala untuk membuang air,” ungkapnya.