BETANEWS.ID, PATI – Suasana di pojok Timur kawasan Alun-alun Simpang Lima terlihat cukup ramai, Jumat (7/2/2025). Tampak warga sedang antre panjang untuk mendapatkan sarapan dari pojok berkah yang ada di depan ruko. Tepat pukul 7.00 WIB, warung ini mulai buka dan warga langsung mengambil sarapan.
Satu per satu mereka maju mengambil nasi dan sekaligus memberi infak untuk membayar. Namun, apabila warga tidak membawa uang, mereka juga tetap dilayani untuk mendapatkan sarapan.
Menu sarapan yang didapatkan pun berbeda setiap pekannya. Kali ini menunya nasi, telur, tahu, daging, kerupuk, serta minumnya teh hangat.
Baca juga: Jumat Berkah, Squad Nusantara Pati Bagikan Makan Bergizi Gratis
Koordinator Pojok Berkah, Mochammad Abdus Shomad, mengatakan, pojok berkah ini bermula dari teman-temannya yang senang mengadakan kegiatan Jumat berkah. Mereka membagikan makanan kepada warga di pinggir jalan.
“Namun, lamban laun kita kumpulkan kita beri wadah namanya pojok berkah. Sehingga kegiatan yang biasanya di jalan kita fokus di satu tempat ini,” ungkap Shomad.
Dia mengatakan, sebenarnya ada kegiatan kedai berkah yang buka Senin sampai Kamis. Mereka menyediakan untuk menu makan siang. Namun karena keterbatasan relawan, saat ini fokus pojok berkah yang buka setiap Jumat pagi.
“Yang rutin setiap hari Jumat di kawasan Alun-alun Pati,” imbuhnya.
Shomad mengatakan, pojok berkah ini buka setiap Jumat mulai pukul 7.00 WIB sampai 8.30 WIB. Adapun untuk menu makanannya, variasian banyak dan setiap minggunya berganti.
“Kadang menu berkuah, kadang juga kering urap. Pokoknya menu setiap minggu berganti,” jelasnya.
Baca juga: Komunitas di Pati Ini Sediakan Makan Sepuasnya Hanya dengan Infak Rp2 Ribu
Shomad mengatakan, pembeli cukup memberi infak Rp2.000. Namun, jika pembeli ingin infak lebih juga diperbolehkan.
“Kadang teman-teman di sini, nyuwun sewu tukang sapu dan sebagainya datang tidak bawa uang, ya kita layani. Karena tujuannya kita adalah berbagi,” ucapnya.
Menurutnya, antusias warga begitu tinggi. Walaupun pojok berkah buka untuk infak Rp2.000 tapi banyak yang masukkan lebih.
“Itu antusias yang baik dari masyarakat dari Pati,” jelasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
