BETANEWS.ID, KUDUS – Orkes Melayu (OM) Lorenza bakal tampil di Pijar Park, Kabupaten Kudus. Mengusung tema Malam Nostalgia Dangdoet Djadoel, grup musik dangdut lawasan asal Sukoharjo tersebut akan tampil pada tanggal 5 Mei 2025.
CEO Pijar Fest, Muhammad Antono mengatakan, pihaknya memang sering mendatangkan artis atau grup musik yang lagi ngehits. Sebenarnya, kami berencana mendatangkan OM Lorenza ini pada bulan Februari ini.
Baca Juga; Alasan Petani Undaan Tanam Ketan hingga Disebut Tak Penuhi Ketahanan Pangan
“Kami sebenarnya sudah konfirmasi dengan Om Lorenza untuk tampil di Kudus pada Februari, sebab Maret sudah puasa, tetapi jadwal mereka penuh. Bulan April juga masih penuh, akhirnya bisanya tanggal 5 Mei 2025,” ujar Antono melalui telepon belum lama ini.
Awalnya mau bulan Februari tetapi jadwal mereka penuh. Kalau Maret kan puasa. Di bulan April juga penuh akhirnya tanggal 5 Mei,” katanya, Kamis (20/2/2025).
Untuk tiketnya, lanjut Antono, sudah dipesan sejak Kamis tanggal 20 Februari 2024. Tiket itu kategori early bird. Untuk yang reguler harganya Rp 20 ribu, sementara yang Very Important Person (VIP) harganya Rp 50 ribu.
“Pemesanan early bird bisa diklik di laman https://loketiket.com/. Sementara tiket online dapat dipesan mulai 24 Februari 2025 di berbagai outlet di Kota Kretek,” beber pria yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kudus tersebut.
Antono mengungkapkan, bahwa sebelumnya belum ada orkes dangdut yang dikemas dengan santai di Kota Kretek. Oleh karena itu, dia sangat antusias mendatangkan OM Lorenza.
“Kami mengusung tema Malam Nostalgia Dangdoet Djadoel. Agar sesuai tema diharapkan nanti penonton juga pakai dresscode jadulan. Nantinya juga ada hadiah berupa uang tunai bagi dua penonton dengan dresscode terbaik,” ungkapnya.
Dia menyampaikan, tujuan dirinya mendatangkan Om Lorenza guna memberikan hiburan bagi warga Kabupaten Kudus. Selain itu juga untuk memberikan edukasi, bahwa hiburan dangdut tidak melulu identik dengan tawuran.
”Menonton dangdut itu tidak melulu tawuran. Di era tahun 80-an nonton dangdut itu santai, asik dan tidak ada tawuran,” sebutnya.
Baca Juga: Alasan Petani Undaan Tanam Ketan hingga Disebut Tak Penuhi Ketahanan Pangan
Antono berharap adanya hiburan dangdut dari Om Lorenza bisa memberikan hiburan bagu masyarakat. Terlebih dangdut yang dibawakan Om Lorenza saat ini sedang hits.
”Kemanfaatan lainnya adanya ketentuan dresscode jadul kan bisa berdampak ke UMKM. Penjual baju-baju jadul bisa laris produknya,” imbuhnya.
Editor: Haikal Rosyada