31 C
Kudus
Senin, Januari 20, 2025

Sepanjang 2024 Ada 146 Kasus Baru HIV/AIDS di Kudus, 10 ODHIV Meninggal

BETANEWS.ID, KUDUS – Pada 2024 ditemukan 146 kasus Human Immunodeficiency Virus- Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) baru di Kabupaten Kudus. Dari jumlah tersebut, 10 Orang dengan HIV (Odhiv) meninggal dunia.

Pengelola Program HIV/AIDS Kudus, Pungky Ratna Sari, mengatakan, 146 pasien HIV/AIDS itu terdiri 102 laki-laki  dan 44 perempuan.

“Dari jumlah kasus yang ditemukan tersebut, mayoritas yang terjangkit HIV/AIDS masih berusia produktif, yakni antara 15 sampai 49 tahun,” ujar Pungky saat ditemui di kantor DKK Kudus, belum lama ini.

-Advertisement-

Baca juga: Penerima PKH di Kudus Kurang Tepat Sasaran, Diduga Ada Peran Operator Desa

Pungky mengungkapkan, penyebab penularan kasus HIV/AIDS, salah satunya adalah hubungan Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL). 

“Di tahun lalu ada 40 orang yang yang terjangkit HIV/AIDS dari LSL. Kemudian penularan kedua adalah berlangganan pekerja seks komersial (PSK), ditemukan 25 kasus,” bebernya.

Menurutnya, pada 2024 juga ditemukan pasangan suami istri yang terjangkit HIV/AIDS dengan jumlah 10 orang. Penularan ini biasanya dari suami yang suka jajan seks atau melakukan LSL.

“Mirisnya lagi, di tahun yang sama juga ditemukan ibu hamil yang positif HIV/AIDS di Kudus. Kemungkinan penularannya juga dari suaminya,” ungkap Pungky. 

Tahun lalu, kata dia, ada pasien Tuberculosis (TB) di Kudus yang terpapar HIV/AIDS, jumlahnya ada 5 orang. Kemudian juga ada anak yang tertular dari ibu ODHIV ada 3 orang.

Baca juga: Pemkab Kudus Salurkan Bansus Rp44,67 Miliar untuk 87 Desa

“Untuk PSK yang terjangkit HIV/AIDS hanya ada satu. Sementara yang ODHIV meninggal ada 10 orang,” imbuhnya. 

Pungky pun menyampaikan, HIV/AIDS belum ditemukan obatnya. Oleh karena itu, bagi siapa pun yang merasa perilaku seksualnya beresiko, sebisa mungkin menyadari dan memeriksakan diri ke layanan kesehatan terdekat agar secepatnya diberikan obat dan gratis.

“Agar kesehatannya tidak cepat menurun. Sebab, ketika awal orang terjangkit HIV/AIDS itu tidak kelihatan gejalanya dan masih merasa sehat atau asimtomatik. Padahal, itu adalah periode jendela, nanti lima tahun ke depan mulailah timbul-timbul gejala yang bisa menyerang tubuh, karena imunnya diserang oleh virus,” jelasnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
151,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER