BETANEWS.ID, KUDUS – Sejumlah pedagang kerbau maupun sapi di Pasar Hewan Kudus tampak pasrah dengan kondisi pasar yang lesu. Merebaknya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) akhir-akhir ini membuat penjualan hewan, utamanya kerbau dan sapi terjun bebas.
Salah satu pedagang kerbau, Suradi, mengatakan, saat ini harga hewan turun akibat kasus PMK yang kembali muncul. Menurutnya, penurunan harga hewan di Pasar Hewan saat ini menurun hingga 30 persen.
“Kalau untuk penurunan harganya banyak, sampai 30 persen. Soalnya harga jual dari Rp20 juta, sekarang jadi Rp14 juta,” bebernya, belum lama ini.
Baca juga: 2.666 Ternak di Jateng Kena PMK, Pemprov Gercep Vaksinasi dan Awasi Pasar Hewan
Dengan kondisi pasar yang lesu, Suradi mengaku, bahwa saat ini hanya menjual satu ekor saja, kadang malah tak ada yang membeli di setiap pasaran. Hal itu berbeda dengan kondisi sebelum adanya kasus PMK, dia bisa menjual lebih dua ekor.
“Misalnya bawa lima ekor, ya, kadang gak laku, kadang juga laku satu, jadi gak mesti,” tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh pedagang kerbau lainnya, Martono. Ia menjelaskan, adanya kasus PMK yang merebak di sejumlah daerah, berdampak pada penjualan di Kudus.
“Wah, pengaruhnya (PMK) banyak sekali. Penjualan ndak laku, harganya juga menurun banyak. Seperti tadi ada yang mau beli, harga normalnya Rp33 juta malah jadi Rp30 juta,” terangnya.
Baca juga: 889 Sapi di Pati Kena PMK, 108 Mati dan 25 Sembuh
Martono membawa kerbau sebanyak 17 ekor tapi tak ada satu ekor pun yang terjual. Dengan kondisi tersebut, Martono terpaksa bertahan hidup dengan uang tabungan maupun uang modalnya.
“Susah ini, modalnya ratusan, tapi tidak ada pemasukan,” keluhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin