BETANEWS.ID, KUDUS – Dalam rangka peringatan Ta’sis Menara ke-490, panitia menggelar Musabaqoh Qiro’atul Kutub (MQK) dengan fokus pada kitab-kitab karya ulama Nusantara, khususnya ulama dari Kudus. Puluhan peserta dari pondok pesantren berbagai daerah menjadi peserta lomba yang diselenggarakan di Panggung Gedung Menara, Selasa (13/1/2025).
Ketua Panitia Ta’sis Menara ke-490, Muhammad Arinal Haq menjelaskan, ajang itu bertujuan untuk memperkenalkan turots (kitab karangan ulama) lokal dan menguatkan jati diri santri.
Baca Juga: Ta’sis Masjid Menara Kudus ke-490 Angkat Tema Harmoni Sejarah Tradisi dan Jati Diri
“Ta’sis tidak hanya melihat sejarah, tapi juga tradisi dan jati diri kita sebagai santri. Karya ulama Kudus, seperti Mbah Syahroni Ahmadi dan Mbah Abdul Hamid yang mendunia, kita musabaqohkan agar dikenal,” bebernya.
MQK dalam acara Ta’sis Menara itu mempertandingkan dua cabang tingkat, wustho dan ulya. Pada tingkat wustho, kitab yang dilombakan adalah Faroidus Saniyyah karya Mbah Syahroni Ahmadi, sedangkan untuk tingkat ulya adalah Irsyadul Muhtadi karya Mbah Abdul Hamid.
Tercatat, ada 19 peserta untuk cabang wustho dan 17 peserta untuk cabang ulya. Mereka berasal dari ponpes berbagai daerah di Jawa Tengah seperti Kudus, Pati, Rembang, Grobogan, Jepara, dan Demak.
“Melalui perlombaan ini, kami berharap kitab-kitab tersebut bisa lebih dikenal dan dijadikan bahan pembelajaran di pesantren,” ungkpanya.
Baca Juga: Warga Kalirejo Kudus Perbaiki Jalan Secara Swadaya: ‘Kami Tunggu Pemerintah Lama’
Sementara itu, Muhammad Syafiq, santri asal Cirebon yang mondok di Kabupaten Pati, berhasil meraih juara pertama cabang ulya. Meski baru pertama kali mengikuti lomba MQK, ia bisa menorehkan prestasi pertamanya.
“Senang sekali, ini pertama kalinya saya ikut dan langsung juara,” ujarnya penuh syukur.
Editor: Haikal Rosyada