BETANEWS.ID, PATI – Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati bekerja sama dengan PT Afenil Bintang Energi dan Infinity terkait dengan pengolahan sampah, hingga kini tidak ada kejelasan.
Kerja sama pengolahan sampah ini, sebelumnya akan fokus untuk mengolah sampah yang ada Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sukoharjo menjadi briket.
Pengolahan sampah menjadi briket tersebut, sebagai salah satu upaya untuk mengurangi tumpukan sampah yang ada di TPA, khususnya di TPA Sukoharjo, Margorejo. Diharapkan, volume sampah bisa berkurang signifikan.
Baca juga: Gunakan Anggaran DAK dan APBD, Tahun Ini Belasan Jalan di Pati Akan Diperbaiki
“Yang dari Australia itu, sampai sekarang tidak ada kejelasan,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pati, Tulus Budiharjo, Jumat (17/1/2025).
Menyikapi kondisi tersebut, DLH Pati kemudian menjalin komunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia dan Kementerian Lingkungan Hidup. Hal ini merupakan langkah dari DLH untuk meminta bantuan terkait pengolahan sampah dengan sistem refuse derived fuel (RDF).
Tulus menyebut, dari hasil komunikasi yang dilakukan itu, bantuan untuk pengolahan sampah di Pati menjadi prioritas pada tahun anggaran 2026.
“Ada respon, ya, terkait bantuan itu. Dari pusat, kita masuk prioritas,” ungkapnya.
Baca juga: Baru Selesai Dibangun, Jalan Antar-Kabupaten di Tambaromo Kembali Longsor
Untuk melengkapi persyaratan, Pemkab Pati katanya akan menyusun kajian detail engineering desain (DED) terkait rencana pengolahan sampah tersebut. Kalau nantinya RDF tersebut sudah jadi, pihaknya masih membutuhkan lubang aktif untuk residu.
“RDF ini kan ada yang mengolah sampah yang benar-benar kering dan bisa diterima offtaker. Terkait ini, kita juga sudah mengantongi kerja sama dengan PT Semen Gresik, ” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin