BETANEWS.ID, KUDUS – Warga keluhkan sampah Pasar Bitingan Kudus yang menumpuk. Bahkan, bau tak sedap yang bersumber dari sampah itu menyengat sampai ke lingkungan warga sekitar.
Pantauan di lokasi, berbagai sampah organik dari sayuran terlihat menmpuk di lokasi yang tak jauh dari jalan raya, dan bangunan sebelahnya yakni RSUD dr Loekmono Hadi. sejumlah petugas tampak mengangkut sampah yang memenuhi area tempat sampah sebelum diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) Tanjungrejo.
Salah satu warga, Selly, menyampaikan, keberadaan sampah di Pasar Bitingan membuatnya tak nyaman. Ia terpaksa selalu menahan napas saat melewati area sampah tersebut. Apalagi, tiap hari ia hampir selalu ke pasar untuk membeli barang yang akan dijual kembali di kampungnya.
Baca juga: Pemkab Kudus Beli Buldoser Sampah dan 2 Mobil Damkar Senilai Miliaran Rupiah
Kondisi itu diperparah saat cuaca hujan, yang membuat sampah semakin bau menyengat dan membuat sejumlah warga tak nyaman.
“Menurutku sangat menggangu, soalnya saya belanja di depan sini saja itu bau. Anak saya saja tidak mau kalau saya ajak ke sini. Apalagi kalau pas hujan,” bebernya saat ditemui, Senin (23/12/2024).
Untuk itu, wanita asal Gebog yang berusia 35 tahun itu berharap, agar pembersihan sampah di Pasar Bitingan selalu dilakukan secara berkala. Jangan sampai sampah di sana membuat tak nyaman bagi warga, terutama pembeli yang selalu beraktivitas di sana.
“Semoga pembersihan sampah dilakukan secara berkala, jangan sampai sampah organik dengan bau busuknya itu sangat mengganggu.
Baca juga: PTSP Gondosari Kudus Berhasil Sulap Sampah Jadi Produk Bernilai Jual Tinggi
Menurut Kepala Pasar Bitingan, Muhammad, penumpukan sampah yang ada di pasar tersebut terjadi saat Senin saja. Banyaknya sampah di sana dikarenakan hari Minggu TPA Tanjungrejo tutup. Sehingga, pihaknya tidak bisa membuang sampah ke TPA.
“Setiap hari Senin memang ada penumpukan (sampah). Dikarenakan, hari Minggu di TPA Tanjungrejo tutup. Seandainya tidak tutup mungkin tidak seperti ini. Kemudian hari biasa jam 4 itu (TPA) juga sudah tutup. Ini terjadi di hari Senin saja, kalau hari biasa gak seperti ini,” bebernya saat ditemui di lokasi, Senin (23/12/2024).
Ia menuturkan, sampah yang menumpuk di satu lokasi tersebut merupakan sampah organik sayur. Menurutnya, pembersihan sampah yang akan dibuang ke TPA itu dilakukan tiga kali pengangkutan dalam sehari.
“Pembuangan sampah di sini satu hari tiga kali. Seandainya TPA tidak tutup, kita berusaha (buang) empat kali bisa. Semoga kita bisa lancar membuang sampah ke TPA, kita sama-sama berusaha semaksimal mungkin untuk memuat dan membuang di TPA,” ujarnya.
Editor: Ahmad Muhlisin