BETANEWS.ID, KUDUS – Siswa SMP Kanisius Kudus menulis dan mengirimkan surat kepada Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Aula SMPK, Senin (9/12/2024). Dalam surat itu, mereka menulis pesan untuk memberantas kasus korupsi di Indonesia.
Salah satu siswa, Beatrix Lani Peterson, menyampaikan keinginannya dalam hal pemberantasan korupsi di Indonesia. Menurutnya, jika bebas dari korupsi, Indonesia akan menjadi negara yang makmur.
“SMPK hari ini memperingati hari antikorupsi sedunia. Makanya surat yang kami tulis, isinya mengenai tentang harapan kami di tahun berikutnya Indonesia pun bisa maju, dan korupsi di Indonesia bisa berkurang secara drastis. Semoga saja hilang dan itu akan membuat makmur,” bebernya, Senin (9/12/2024).
Baca juga: Disdikpora Kudus Siap Sambut AI dan Coding sebagai Mapel SD SMPĀ
Secara pribadi, Beatrix menuliskan tentang bagaimana cara, harapan, untuk mengatasi korupsi. Karena menurutnya, hal kecil dapat dilakukan, apalagi jika hal tersebut akan dilakukan secara berturut-turut akan menjadi semakin besar.
Ia mengaku, di SMPK Kudus para siswa sudah diajarkan bagaimana tindak korupsi sangat merugikan bagi semua orang. Untuk itu, sekolah tersebut terdapat kantin kejujuran untuk melatih siswa jujur dalam berperilaku.
“Sekolah kami ada kantin kejujuran, biasanya kalau mau beli minum itu kita menaruh uangnya sesuai dengan harga. Jadi tidak mengambil kembalian terlalu berlebih dan juga membayar sesuai harga. Lalu (diajarkan) tidak korupsi waktu, tidak telat berangkat sekolah, jadi sebelum jam 6.55 WIB diwajibkan sudah berada di sekolah,” ujarnya.
Kepala SMP Kanisius Kudus, Stephanus Driyono, menambahkan, kegiatan ini melibatkan seluruh siswa mulai kelas 7, 8, dan 9. Selain menulis surat, siswa juga mengikuti lomba membuat poster bertema “Stop Korupsi” dan menampilkan berbagai pertunjukan seni, termasuk tarian lion.
Baca juga: Keterbatasan Anggaran Jadi Sebab Sekolah Rusak di Kudus Tak Kunjung Teratasi
“Jadi nilai yang ingin kita sampaikan, bahwa negara kita kaya akan sumber daya alam dan mineral. Jika dimanfaatkan dengan baik tanpa adanya korupsi, tentu kesejahteraan masyarakat akan meningkat,ā ungkapnya.
Adanya kantin kejujuran, lanjutnya, sebagi bentuk pembelajaran bagi siswa untuk melakukan hal yang positif dan jujur. Sebab hal itu dapat memberikan wawasan terhadap siswa di kemudian hari, untuk berprilaku jujur dan tidak korupsi.
Editor: Ahmad Muhlisin