BETANEWS.ID, KUDUS – Rencana aksi sekelompok geng remaja di Kudus yang diduga hendak melakukan tawuran dengan geng Sukolilo, berhasil digagalkan Polsek Undaan. Kejadian tersebut diketahui Minggu (15/12/2024) dini hari, di Desa Glagahwaru, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus.
Kapolsek Undaan, AKP Kanan mengatakan, kejadian tersebut bermula ketika warga Desa Glagahwaru mencurigai aktivitas sekelompok pemuda yang berkumpul sambil membawa senjata tajam (sajam) pada tengah malam. Adanya aktivitas pemuda yang diketahui tidak hanya dari Desa Glagahwaru itu kemudian dilaporkan ke Polsek Undaan.
Baca Juga: Penjualan Tiket Bus di Kudus Masih Sepi Jelang Nataru
“Itu kan anak Glagahwaru dapat telpon dari orang Wergu Wetan. Orang Wergu Wetan juga mengajak orang Dersalam, terus kumpul di Desa Glagahwaru, katanya dia itu cari tantangan. Ternyata, waktu kumpul di Glagahwaru dan membawa sajam, langsung digrebek Polsek, lalu dibawa ke Polsek. Jadi gak jadi pergi ke Sukolilo. Kalau jadi ke Sukolilo ya habis,” katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (17/15/2024).
Menurutnya, pemuda yang terlibat dalam kejadian itu ada banyak. Namun yang berhasil diamankan, kurang lebih ada 12 orang dan satu sajam. Ia menyebut, saat ini kejadian itu sudah selesai dan pelaku yang mencoba melakukan cod tawuran di daerah Sukolilo, Pati itu sudah dibina.
“Saat kumpul di Desa Glagahwaru mau ngedrop ke Sukolilo, gak jadi karena ketahuan warga. Tahunya warga Glagahwaru mau geruduk orang Glagahwaru, lalu ditangkap terus lapor Polsek. Ada banyak pelaku, kemarin yang kita beri pembinaan kurang lebih ada 12 orang. Bilangnya gengster, tapi Undaan tidak ada gengster,” ujarnya.
Sejumlah pelaku yang berhasil diamankan itu berasal dari beragam latar belakang, mulai dari pelajar SMP hingga pekerja. Hingga kini, motif aksi tersebut masih belum jelas karena pihak yang diduga menjadi dalang berhasil melarikan diri.
“Motif pelaku belum tahu, karena otak pelaku yang diduga warga Wergu Wetan kabur belum ketangkap. Kebetulan juga, Alhamdulillah sudah ketangkap warga, kalau terlepas dari pantauan warga pasti habis. Karena Sukolilo ada 16 geng,” tuturnya.
Dalam upaya untuk mencegah kejadian seperti itu di kemudian hari, pada Senin (16/12/2024) Polsek Undaan membina sejumlah pelaku yang terlibat. Dengan mendatangkan orangtua, kades, hingga kepala sekolah yang diduga masih sekolah. Dalam pembinaan yang dilakukan itu, para orang tua pelaku menangis melihat perilaku anaknya.
Baca Juga: Jelang Nataru, Harga Telur Melambung Tinggi Capai Rp31 Ribu Sekilo
“Yang dipanggil orang tua, kades, empat kepala sekolah, MA dan MTs Medini, MA Darul Hikam, serta MA Nahdlatul Muslimin (Nahmus). Saya juga mendatangkan Kapolsek Sukolilo untuk bercerita,” tuturnya.
Lebih lanjut, Kanan menuturkan, bahwa pihaknya dalam waktu dekat juga akan melakukan pembinaan ke sekolah-sekolah, terutama sekolah yang berada di Kecamatan Undaan. Hal itu dilakukan supaya kejadian tersebut tak akan kembali terulang. Sebab hal itu sangat membahayakan, apalagi taruhannya adalah nyawa.
Editor: Haikal Rosyada