BETANEWS.ID, KUDUS – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 telah berakhir, tetapi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus, Superiyanto menegaskan tetap melanjutkan laporannya di kepolisian terhadap relawan pasangan calon (paslon) 02 bernama Ngateno dan beberapa akun media sosial (medsos). Hal tersebut sebagai tindakan untuk memulihkan nama baiknya.
Superiyanto menyampaikan, laporan yang dilakukannya adalah tuntutan balik atas apa yang Ngateno tuduhkan dan juga telah melaporkannya ke Polres Kudus, atas dugaan penganiayaan. Padahal waktu kejadian tak ada kontak fisik, apalagi penganiayaan.
“Ngateno itu sehat dan tak terjadi apa-apa. Tapi gak tahu, kok, malah melaporkan saya ke polisi. Oleh karena itu, saya juga menuntut balik dengan dugaan penyemaran nama baik,” ujar Super di Graha Mustika, belum lama ini.
Baca juga: Oknum Anggota DPRD Kudus Pendukung Paslon 01 Diduga Aniaya Relawan 02
Selain Ngateno, lanjut Super, ada beberapa akun media sosial (medsos) yang turut dilaporkannya ke Polres Kudus. Menurutnya, narasi akun tersebut sangat menyudutkannya dan tanpa ada klarifikasi darinya.
“Total ada empat medsos yang saya laporkan dengan dugaan pencemaran nama baik dan dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE),” bebernya.
Disinggung bahwa Pilkada telah usai kenapa tidak bersepakat dan saling tarik laporan, Super dengan tegas menjawabnya tidak. Sebab, kasus tersebut membuat image dirinya di mata masyarakat jadi buruk.
“Saya ini seorang politisi, gara-gara kasus tersebut nama saya jelek di masyarakat. Anak dan istri saya merasa tertekan,” tandasnya.
Baca juga: Dituduh Aniaya Relawan Paslon 02, Super Akan Laporkan Orang Terpenting di Kudus, Siapa Dia?
Tak hanya itu, kata dia, berkat akun medsos yang sepihak dan tanpa klarifikasi darinya itu sudah viral hingga ke luar negeri, sehingga banyak keluarganya yang bekerja di luar negeri itu menelepon dan menganggapnya bersalah. Padahal, kan, tidak begitu.
“Selain itu, Partai Nasdem itu punya grup WhatsAap yang isinya seluruh kader se-Indonesia dan mereka tahu sepihak gegara akun medsos yang tak bertanggung jawab tersebut,” ungkapnya.
“Oleh karena itu, pelaporan tetap dilanjutkan karena dirinya merasa difitnah. Dan insyaAllah dalam waktu dekat akan segera ditindaklanjuti,” beber Super.
Editor: Ahmad Muhlisin