BETANEWS.ID, PATI – Durian menjadi salah buah yang menjadi favorit bagi sebagian masyarakat. Hal ini, membuat buah dengan rasa manis, legit, dan pahit ketika lagi musim panen.
Beragam jenis durian menjadi incaran, mulai dari jenis lokalan hingga premium. Seperti halnya durian pelangi, durian bawor, musang king, duri hitam, hingga super tembaga.
Namun, ternyata ada satu lagi yang unik terkait buah durian ini. Ada sebagian masyarakat justru mencari durian yang merupakan sisa tupai atau bajing.
Baca juga: Mengenal si Imut Srikandi yang Legit, Durian Lokal Langka dari Menawan Kudus
Durian seperti ini berhubungan dengan mitos di kalangan masyarakat. Bagi sebagian, durian sisa bajing ini diyakini bisa menjadi obat bagi pasangan yang belum dikaruniai keturunan.
Salah satu warga yang berburu durian sisa bajing ini yakni Dyah Puji Astuti. Warga Desa Jrahi ini mengaku awalnya hendak membeli durian lokal biasa di salah satu penjual di Desa Giling, Kecamatan Gunungwungkal, Pati. Namun ia mengaku beruntung lantaran ada durian sisa bajing untuk kerabatnya yang belum dikaruniai anak.
”Kebetulan saya kan pecinta durian. Kebetulan saya ke sini kok ada durian sisa bajing. Terus saya teringat kerabat saya yang belum dikaruniai anak,” ujar Puji.
Perempuan ini pun membeli durian tersebut. Meskipun mitos ini belum terbukti secara ilmiah, namun ia menganggap tidak salahnya untuk mencoba sebagai wujud ikhtiar.
”Kerabat saya mencari durian seperti ini. Mitosnya seperti itu. Ini salah satu ikhtiar atau jalan agar mempunyai keturunan. Dikaruniai keturunan oleh Allah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kartono, penjual durian dari Desa Giling mengaku kepercayaan itu sudah ada sejak nenek moyangnya. Para orang tua meyakini durian sisa bajing bisa menjadi obat untuk pasangan yang belum dikaruniai anak.
”Durian sisa bajing itu, dari orang-orang tua dulu memang sering dicari untuk orang yang belum dikaruniai keturunan. Tapi itu kan mitos. Allahu A’lam,” sebutnya.
Baca juga: Mencicipi Sensasi Legitnya Durian Premium di Harfarm Desa Sampok Pati
Meskipun durian sisa bajing ini laris manis dan banyak orang yang mencari, namun ia mengaku tak mau manaikkan harga. Harga durian sisa bajing masih sama bahkan lebih murah daripada durian normal.
”Banyak yang mencari. Harganya sama, bahkan saya kurangi. Saya ndak naikkan. Kasihan,” kata lelaki yang mempunyai gerai Lokal King Nusantara ini.
Ia menyebut, harga durian lokal di gerainya bervariasi, mulai Rp 20 ribu per buah hingga Rp 120 ribu per buah.
”Kita jualnya lokal king Nusantara. Harganya kisaran Rp 20 ribu sampai Rp 120 ribu, tergantung rasa dan ukuran. Kalau rasa ada pahit dan manis,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin