BETANEWS.ID, KUDUS – Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin berkunjung ke Kabupaten Kudus, Jumat (27/12/2024). Ada serangkaian kegiatan yang dilaksanakan, di antaranya adalah sambangan ke Pondok Pesantren (Ponpes) tahfidz Yanbu’ul Qur’an dalam rangka Silaturrahim Ponpes se-Kudus.
Ma’ruf Amin menyampaikan, agar para kiai dan ulama pengasuh Ponpes tidak terpecah dalam politik. Menurutnya, ulama itu harus memberikan warna dalam kehidupan.
“Yakni warna kehidupan berdasarkan tuntunan Allah SWT. Warna keagamaan dan warna keimanan,” ujar Ma’ruf.
Baca juga: Hadapi Era Disrupsi, Aisyiyah Kudus Kuatkan Ideologi Kader
Menurutnya, warna tersebut harus diberikan dengan berbagai kegiatan positif, salah satunya kegiatan ekonomi sesuai prinsip-prinsip syariah.
“Serta warna kebudayaan, cara berpikir, pendidikan, dan politik, agar politik itu tampak nilai-nilai keimanan,” beber Ketua Dewan Syuro PKB 2024-2029 itu.
Sesuai dawuh Hadratussyekh Hasyim Asy’ari, lanjut Ma’ruf, adalah ruh diniyyah. Oleh karena itu, kiai-kiai harus mengambil peran dalam perpolitikan.
“Supaya tuntunan-tuntunan dan kebijakan-kebijakan mengarah pada sistem yang di dalamnya dipenuhi dengan prinsip-prinsip keimanan,” ungkapnya.
Seperti dirinya yang diminta oleh para kiai untuk jadi Ketua Dewan Syuro PKB. Tentu ia akan menjalankan sesuai arah politik partai berlambang bola dunia dengan sembilan bintang tersebut.
Baca juga: Santri Qudsiyyah Berharap KHR Asnawi Ditetapkan Jadi Pahlawan Nasional
“Jadi, kiai-kiai pondok itu kemudian jangan abai. Selama ini ada kiai yang abai terhadap politik,” tuturnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, ada banyak kiai yang memang berpendapat bahwa urusan politik bukan jadi urusan ulama. Padahal, politik itu memberikan sumbangan atau partisipasi di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Jadi jangan abai. Di situlah nanti kita berikan warna politik ke depan,” imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
