BETANEWS.ID, KUDUS – Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus melakukan inspeksi mendadak (sidak) pembangunan ruang kelas di SMP Negeri 1 Jekulo, Kamis (7/11/2024). Pada kesempatan itu, anggota dewan meminta pengerjaan harus selesai tepat waktu dengan kualitas bangunan yang bagus.
Ketua Komisi D DPRD Kudus, Mardijanto, menyampaikan, saat ini sudah memasuki akhir tahun, tetapi pengerjaan dua ruang kelas masih tahap penggalian untuk cakar ayam. Oleh karena itu, ia meminta agar ada percepatan pekerjaan.
“Supaya pekerjaan ini bisa selesai tepat waktu. Mengingat ini waktunya sudah cukup mepet, soalnya sudah November,” ujarnya.
Baca juga: Soroti Sekolah Rusak, Komisi D DPRD Kudus Minta Pembangunan Diawasi
Meski mendorong adanya percepatan, tetapi politikus Partai Demokrat tersebut juga mengimbau agar jangan sampai mengurangi kualitas pekerjaan, sehingga nanti berpengaruh pada bangunan sekolah yang cepat rusak.
“Jadi harus kerja keras. Dan, harusnya jumlah pekerjanya itu ditambah,” tandasnya.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Harjuna Widada mengatakan, pembangunan dua ruang kelas itu menelan anggaran Rp315 juta dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2024. Waktu pelaksanaannya 45 hari mulai 30 Oktober 2024.
Menurut dia, rehabilitasi itu untuk menguatkan struktur bangunan agar bisa dibangun dua lantai. Mengingat, lahan SMPN 1 Jekulo sudah habis sehinga bangunan yang masih bagus itu perlu dibongkar.
Baca juga: Pembangunan Pasar Babe Ditarget Selesai Akhir Tahun, Segini Anggarannya
“Konstruksinya dibangun untuk gedung bertingkat, dengan harapan tahun depan dapat alokasi anggaran untuk melanjutkan pembangunan ruang kelas di atasnya,” bebernya.
Ia menuturkan, progres pekerjaan pembangunan SMP 1 Jekulo ini masih sekira 7 persen. Makanya, dia meminta kontraktor untuk mempercepat pekerjaan dan tentunya selalu memperhatikan kualitas.
“Kami optimis, pekerjaan pembangunan dua ruang kelas SMP 1 Jekulo ini bisa selesai tepat waktu. Saya juga sudah minta kepada kontraktornya untuk menambah pekerja dan bila perlu pengerjaannya lembur,” imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin