BETANEWS.ID, KUDUS – Pemerintah Kabupaten Kudus, melalui Dinas Perdagangan, akan membangun kembali Pasar Barang Bekas (Babe) yang mengalami kebakaran beberapa waktu lalu. Pembangunan pasar tersebut ditargetkan selesai akhir Desember 2024.
Kepala Dinas Perdagangan Kudus, Andi Imam Santoso, menjelaskan, seluruh proses lelang penghapusan aset saat ini sudah rampung, dan kini rangka baja siap dialihkan untuk pembangunan los pasar baru.
“Kami telah menyelesaikan lelang penghapusan aset ini sesuai prosedur. Pihak ketiga sudah ditunjuk, dan kontrak dengan mereka telah ditandatangani sekitar dua minggu lalu melalui mekanisme e-catalog,” katanya, saat ditemui, Rabu (6/11/2024).
Baca juga: Pasar Babe yang Terbakar Segera Dibangun dengan Anggaran Rp1,5 Miliar
Pembangunan ulang Pasar Babe itu dianggarkan melalui alokasi yang bersumber dari dana tak terduga (TT) sebesar Rp1,5 miliar. Sementara untuk tahun depan, pihaknya juga mendapat informasi akan ada tambahan sebesar Rp1,5 miliar untuk penyempurnaan fasilitas pasar.
“Jadi untuk pembangunan ini kami membangun los pasar. Informasi tahun depan, kami mendapat tambahan anggaran untuk memperbaiki pasar barang bekas. Ini juga untuk melengkapi dana yang sebelumnya belum sepenuhnya terpenuhi,” jelasnya.
Andi menuturkan, pada tahun ini dana yang disetujui baru sebesar Rp1,5 miliar dari total pengajuan sebesar Rp3 miliar. Sebagai upaya menjaga keamanan pasar, khususnya dari potensi kebakaran, Andi menegaskan akan memperketat pemantauan penggunaan perangkat kelistrikan dan menghimbau pedagang untuk menggunakan kabel yang sesuai standar PLN.
“Ini untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan,” tuturnya.
Baca juga: Soroti Sekolah Rusak, Komisi D DPRD Kudus Minta Pembangunan Diawasi
Sementara itu, Kabid Pasar Disdag Kudus, Albertus Harys Yunanto, menambahkan, pembangunan pasar tidak dilakukan secara menyeluruh. Akan tetapi hanya separuhnya dulu yang akan diperbaiki. Pemasangan atap baja pada los pasar direncanakan mulai akhir Oktober dengan target selesai akhir Desember.
“Pekerjaan meliputi pemasangan atap dan besi sepanjang 100 meter. Seluruh proses konstruksi sudah sesuai kontrak yang disepakati,” ungkap Albertus.
Ia menjelaskan, pembangunan akan dilakukan dengan menyatukan dua atap menjadi satu, dengan konstruksi yang lebih kokoh dan aman. Meski hasil laboratorium forensik belum keluar, akan tetapi pihaknya memastikan proyek dapat berjalan. Sembari menunggu kepastian hasil laboratorium forensik dari Polda Jateng yang diharapkan turun dalam waktu dekat.
“Dengan langkah ini, kami berharap fasilitas pasar yang dibangun bisa lebih baik, tahan lama, dan memberi kenyamanan bagi para pedagang maupun pengunjung pasar,” imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin