BETANEWS.ID, JEPARA – Pembeli tampak datang silih berganti mendatangi gerobak pempek berwarna hijau bertuliskan Pempek Bagas Khas Palembang di Jalan Mangunsarkoro, Kelurahan Panggang, Kecamatan/Kabupaten Jepara, atau sebelah Utara SMPN 5 Jepara.
Penjual Pempek Bagas, Asnawi (50), bercerita, saking ramainya pembeli, dalam sehari ia mampu menghabiskan sekitar 30 kilogram adonan pempek. Ia biasanya berjualan mulai dari pukul 11.00-22.00 WIB.
“Jualan dari 2006. Sekarang dalam sehari bisa habis sekitar 30 kg, itu baru tepungnya aja tapi, ya. Campuran ikannya biasanya 10 persennya, soalnya menyesuaikan harga dan lidah orang Jepara,” katanya sembari menggoreng adonan, Rabu (6/11/20224).
Baca juga: Sea Kopi Kenalkan Kopi Tempur Lewat Gerobak, Mangkal di Utara Kantor Bupati Jepara
Dia menjual seporsi pempek dengan harga bervariasi, mulai dari Rp3-10 ribu. Harga tersebut menyesuaikan lokasi tempat ia berjualan yang berada di dekat sekolah.
Namun, meski begitu ia mengatakan bahwa rata-rata pembelinya justru tidak hanya anak sekolah, tetapi banyak juga dari kalangan masyarakat.
“Dulu pertama-tama yang beli banyak anak sekolah, tapi lama-lama ibunya juga ikut nyoba. Karena anaknya beli, ya, jadi ibunya ikut,” katanya.
Karena sudah berjualan sejak lama dan memiliki banyak pelanggan, ia mengaku juga melayani pesanan.
“Pesan bisa, misalnya buat orang nikah, nih. Bisa beli mentahan, atau yang sudah digoreng juga bisa. Tapi kalau mesen yang saya yang misalnya harus dateng ke acaranya, itu nggak bisa. Soalnya eman pembeli yang dateng langsung,” ujarnya.
Meskipun adonan pempek yang ia jual lebih tidak didominasi daging ikan, tetapi menurutnya pempeknya tetap memiliki ciri khas, yaitu dari kuah pempeknya.
Baca juga: Es Wedang Ronde Pak No yang Legendaris di Depan SMPN 1 Jepara
“Khasnya ini kuahnya agak sedikit manis dan panas, karena direbus terus ini kuahnya. Jadi anget, kalau pempek lain, kan, nggak,” katanya.
Sementara itu, salah satu pembeli, Lia Barokatus Sholichah (23) mengaku sering membeli pempek tersebut. Menurutnya, pempek tersebut memiliki tekstur yang kenyil. Selain itu, kuahnya selalu disajikan hangat, sehingga membuat cita rasa pempeknya lebih enak saat dinikmati.
“Kalau lagi ke kota sih biasanya beli. Rasanya enak, kenyil gitu lo. Terus kuahnya kan juga anget, jadi enak kalau dimakan,” kata warga Desa Bawu, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara.
Editor: Ahmad Muhlisin