Di sebuah panggung sederhana di Serua Creative Space, Kudus, Resital Piano Melodies of Valor dan Konser Musik Klasik berlangsung penuh emosional. Acara ini menjadi momen istimewa, bukan hanya karena bakat yang ditampilkan, tetapi juga karena misi penyelenggara dalam memperkenalkan musik klasik di Kudus.
Bintang utama malam itu adalah Nadia Farah Maulida, seorang pianis muda berbakat. Duduk anggun di depan piano, jemarinya lincah menari di atas tuts, menghasilkan melodi lembut yang memukau para penonton.
Wajahnya tampak hanyut, menunjukkan Nadia sepenuhnya tenggelam dalam musik yang dimainkan. Tepuk tangan meriah bergema, mengiringi setiap akhir penampilannya, menjadi bukti apresiasi atas bakatnya.
Baca juga: Sukses Gelar Resital Piano, Nadia Sesenggukan Haru Dipelukan Sang Ibu
Nadia tidak tiba-tiba menjadi pianis berbakat. Menurut sang ayah, Anto Sanjaya, yang juga penyelenggara acara tersebut, bakat musik Nadia sudah terlihat sejak usia tiga tahun. Sebagai orang tua, dirinya hanya berusaha memfasilitasi agar bakat putrinya itu bisa terus berkembang.
“Dia yang minta belajar piano. Saya hanya memfasilitasi agar dia senang belajar musik tanpa tekanan. Belajar piano itu yang penting menikmati prosesnya,” ujar pria yang akrab disapa Mbah Yo itu.
Mbah Yo mengakui, mendukung hobi bermusik khususnya piano bukanlah hal mudah. Selain membutuhkan biaya yang besar, minimnya fasilitas musik di Kudus menjadi tantangan lain. Namun, semangat Nadia membuatnya terus berusaha.
