BETANEWS.ID, JEPARA – Persoalan infrastruktur di Kabupaten Jepara kembali jadi pertanyaan saat debat terakhir Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Jepara pada Minggu, (17/11/2024) malam di Eat&Meet, Bandengan, Jepara.
Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 2, Witiarso Utomo – Muhammad Ibnu Hajar (Wiwit-Hajar) berjanji akan menuntaskan persoalan jalan di tiga tahun pertama mereka menjabat.
Baca Juga: Hasil Polling Pilkada Jepara 2024, Inilah Pemenangnya
Muhammad Ibnu Hajar, Calon Wakil Bupati Jepara nomor urut 1 mengatakan bahwa berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), 107 dari 850 km ruas jalan yang berstatus jalan kabupaten di Jepara dalam kondisi tidak layak.
Kemudian dari 129 dari 203 km jalan yang berstatus jalan poros desa di Kabupaten Jepara juga dalam kondisi yang tidak layak.
“Untuk itu kami sudah menghitung dalam waktu tiga tahun kami akan memperbaiki jalan kabupaten dan jalan poros desa di Jepara,” kata Hajar.
Anggaran yang ia siapkan yaitu sekitar Rp130-170 juta per tahun atau Rp400-500 juta dalam waktu tiga tahun. Program tersebut, menurutnya akan berjalan dengan baik, sebab perbaikan jalan di Jepara akan menjadi prioritas jika ia dan Wiwit terpilih di Pilkada Jepara.
Menanggapi hal tersebut, pasangan calon nomor urut 1, Nuruddin Amin – Muhammad Iqbal (Gus Nung – Iqbal) mengatakan bahwa perhitungan yang dilakukan oleh Paslon nomor urut 2 tersebut kurang mengcover keseluruhan perbaikan jalan.
“Itu asumsi kalau mau memuluskan seluruh jalan, yang artinya kan 850 km. Kalau yang diperbaiki hanya yang rusak-rusak kan tetep ngga bisa mulus kan,” kata Gus Nung, Calon Bupati Jepara nomor urut 1.
Sementara itu, Muhammad Iqbal, bakal calon wakil Bupati Jepara nomor urut 1 menghitung perbaikan jalan jika menggunakan bahan aspal hot mic dengan tebal 5 cm, biaya yang dibutuhkan yaitu Rp340 ribu per meter2.
Baca Juga: Namanya Ramai Dikaitkan Dengan Judol, Wiwit: ‘Biarin Saja, Mengurangi Dosa’
Kemudian jika ukuran lebar jalan sekitar 6 meter, maka dibutuhkan biaya Rp2.040.000,- per meter2. Sehingga untuk memperbaiki jalan dengan panjang 1 km, dibutuhkan anggaran Rp2,04 miliar per satu km.
“Kalau Rp 2 miliar per km, kalau dikali 850 km itu kan sudah Rp 1,7 triliunan, kalau dibagi 3 tahun, itu kan sekitar anggap saja Rp500 miliar lah (per tahun). Sedangkan APBD kita berapa, kalau sudah Rp500 miliar untuk di jalan,” rincinya.
Editor: Haikal Rosyada