BETANEWS.ID, KUDUS – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus dari retribusi pasar pada tahun ini masih cukup rendah. Hingga September, realisasinya baru 49 persen.
Kabid Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan (Disdag) Kudus Albertus Harys Yunanto mengatakan, target PAD retribusi pasar pada 2024 sebesar Rp15,7 miliar. Jumlah tersebut sama dengan tahun sebelumnya.
“Realisasi capaian hingga September, kurang lebih sebesar Rp 7,1 miliar atau setara 49 persen,” ujar Harys di ruang kerjanya, belum lama ini.
Baca juga: Selain Pasar Online, Ekonomi Sulit jadi Penyebab Banyaknya Kios Pasar Kliwon Tutup
Harys menuturkan, realisasi PAD retribusi pasar di 2024 masih kurang Rp8,6 miliar. Meski begitu pihaknya masih optimis target tercapai pada akhir tahun, meski hanya menyisakan waktu tiga bulan saja.
“Kita optimis PAD retribusi pasar akan tercapai di akhir tahun. Asal retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah (PKD) dalam hal ini sewa kios dan los bisa terpenuhi,” bebernya.
Harys mengungkapkan, kekurangan realisasi PAD pasar ini paling besar terjadi pada retribusi PKD. Sebab retribusi PKD atau sewa kios dan los ini memang dibayarkan setahun sekali, di akhir tahun.
“Kekurangan retribusi PKD memang cukup besar. Di Pasar Kliwon saja, retribusi PKDnya bisa sampai antara Rp5 miliar hingga Rp6 milar tiap tahun. Jika retribusi PKD semua pasar dibayarkan tiap tahun maka target bisa tercapai,” sebutnya.
Harys mengatakan, Pemkab Kudus memiliki sebanyak 25 pasar tradisional. Yang mana semua pasar tersebut merupakan penyumbang PAD yang dipungut melalui retribusi.
Baca juga: Pengunjung Sepi, Omzet Pedagang Pasar Kliwon Kudus Anjlok Hingga 50 Persen
“Di antaranya adalah retribusi PKD, retribusi pelayanan sampah, retribusi parkir, retribusi pelataran, serta retribusi bulanan untuk los, kios dan ruko di pasar tradisional,” rincinya.
Untuk saat ini penyumbang retribusi terbesar masih Pasar Kliwon Kudus. Selain PKDnya yang mencapai Rp5 miliar hingga Rp6 miliar per tahun, retribusi pelayanan bulannya jug paling mahal dibanding pasar tradisional lainnya.
“Di Pasar Kliwon Kudus retribusi pelayanan untuk los itu Rp150 per meter persegi per bulan. Kios dan ruko Rp200 per meter persegi sebulan. Sementara untuk retribusi sampahnya Rp150 per meter persegi sebulan untuk los dan Rp200 untuk kios dan ruko,” ungkapnya.
Editor: Ahmad Muhlisin