BETANEWS.ID, JEPARA – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Jepara menemukan lima akun bodong yang menyebarkan kampanye gelap melalui media sosial. Ketua Bawaslu Jepara, Sujiantoko, mengatakan, temuan lima akun bodong tersebut berasal dari patroli siber.
Lima akun itu adalah akun TikTok @hindunanisahjepara, kemudian @Risky_gilang.9 dan @rinna_saraswati yang memposting gambar Witiarso Utomo, Calon Bupati Jepara nomor urut 2 tentang judi online, narkoba dan bisnis-bisnis hitam lainnya.
Kemudian dua akun lainnya, yaitu akun YouTube bernama Hindun Anisah, yang merupakan istri dari Nuruddin Amin (Gus Nung), Calon Bupati Jepara nomor urut 1. Namun, akun ini belum bisa dikonfirmasi kebenarannya. Lalu, akun Instagram @h1potesa_, yang membuat postingan bernarasi Wiwit memiliki bisnis judi online.
Baca juga: KPU Jepara Mulai Kirim Logistik ke Pulau Karimunjawa
Terkait temuan tersebut, ia mengatakan baru sebatas mengomunikasikan dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Jepara dan pihak Kepolisian.
“Lima akun itu kami temukan saat melakukan patroli siber. Kami tidak bisa menindaklanjuti karena tidak punya kewenangan,” katanya pada Sabtu, (23/11/2024).
Selain dari hasil temuan, Bawaslu Jepara juga menerima satu laporan dari masyarakat. Yaitu akun TikTok @naik2kepundakgusnung yang memasang foto profil salah satu pendukung Gus Nung. Akun tersebut mengatasnamakan sebagai Timses Juara (Pendukung Paslon nomor urut 1) namun membuat narasi yang kepada calon bupati nomor urut 1.
“Satu akun dari hasil laporan masyarakat yang mengatakan bahwa itu akun kloningan. Namun laporan itu tidak bisa kita tindaklanjuti, karena syarat formil dan materiilnya tidak terpenuhi,” jelasnya.
Baca juga: 12 TPS di Jepara Rawan Longsor dan Banjir
Atas temuan-temuan tersebut, ia berharap agar masyarakat lebih berhati-hati dalam mengonsumsi informasi, terutama di media sosial.
Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak terjebak dengan narasi yang dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab. Ia meminta agar masyarakat dan semua pihak yang terlibat dalam kontestasi Pilkada 2024 bisa menjaga pesta demokrasi ini menjadi lebih sehat dan mencerdaskan.
“Mari menjaga kerukunan. Kami yakin (postingan kampanye gelap) itu bukan resmi dari tim kampanye. Bisa jadi itu yang buat buzzer,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin