BETANEWS.ID, KUDUS –Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus memberi peringatan pada pedagang kali lima (PKL) untuk tak berjualan di kawasan Masjid Menara Kudus. Penertiban ini sebagai respon atas keluhan warga setempat yang merasa terganggu. Namun, dalam pantauan betanews.id, sejumlah PKL tampak masih berjualan di area tersebut, Rabu (2/10/2024).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Kudus, Andi Imam Santoso, mengatakan, sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2017, kawasan Menara Kudus ditetapkan sebagai zona merah bagi PKL.
“PKL ini berjualan memenuhi jalan dan menghalangi pintu masuk dan keluar warga. Untuk di kawasan Menara yang diperbolehkan mobil masuk adalah penghuni atau warga sekitar, penghuni saja kesusahan masuk,” ungkapnya.
Baca juga: Proyek Drainase di Jl KH Turaichan Kudus Telan Dana Rp 5,2 M
Andi menuturkan, keluhan warga sekitar terkait ketidaktertiban PKL di kawasan Menara sudah muncul sejak 2022. Namun, pihaknya benar-benar melakukan penindakan secara tegas pada tahun ini. Mengingat, perbaikan gorong-gorong di Jalan Turaichan semakin membuat macet daerah tersebut.
“Karena puncak kesemrawutan, apalagi dengan adanya perbaikan gorong-gorong di Jalan Turacihan itu betul-betul crowded banget, membuat macet dan itu kami harus memahami fungsi dari jalan. Kami harus memahami bahwa selain mencari rezeki, ada hak-hak orang lain yang harus kami lindungi, seperti hak pengguna jalan dan penghuni wilayah,” tegasnya.
Namun, Andi tidak bisa menjanjikan rekolasi tempat PKL di kawasan Menara Kudus, sebab PKL adalah pedagang nonformal.
“Seandainya ada tempat kami akan koordinasi dengan dishub bisa direkolasi di Terminal Bakalankrapyak. Tapi karena PKL sifatnya adalah pedagang nonformal, kami tidak bisa menjanjikan suatu hal yang pasti,” tuturnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
