31 C
Kudus
Kamis, September 11, 2025

Tawarkan Rasa Gurih Tanpa Micin, Lontong Oser Podo Moro Jadi Favorit Mahasiswa

BETANEWS.ID, KUDUS – Sebuah warung bertuliskan Lontong Oser Podo Moro terlihat di Jalan Lingkar Utara, Gondangmanis, Bae, Kudus. Warung yang berada tak jauh dari perempatan Universitas Muria Kudus (UMK) itu, lontognya terkenal punya cita rasa gurih yang khas, meski dimasak tanpa micin.

Warung tersebut tak lain adalah milik Istiqomah, warga Desa Bae yang sudah merintis usaha sejak 2020. Setelah melayani beberapa pelanggan, Isti, begitu dia akrab disapa, berbagi cerita tentang usahanya itu. Dia mengaku sengaja memberi nama Lontong Oser agar terkesan unik dan berbeda dari yang lain.

“Kalau di tempat lain penyebutannya, ya, lontong tahu atau tahu campur. Tapi di warung Podo Moro ini saya beri nama Lontong Oser, karena cara penghalusan bumbunya yang di oser-oser dengan cobek,” terangnya, beberapa waktu lalu.

-Advertisement-

Baca juga: Batagor Kuah, Inovasi Kuliner yang Selamatkan Ekonomi Keluarga Puji

Sambil menunjukkan cara memasaknya, Isti menjelaskan sejumlah bahan yang digunakan, yaitu kacang tanah, kecap, lontong dan tahu gimbal yang bertopping kecambah, kol, bawang goreng, dan daun bawang.

“Untuk bumbunya, yang paling khas itu ya cita rasa dari bawang putih. Cara masaknya dioser-oser begini,” jelasnya sambil mengulek bumbu yang sudah ditaruh cobek.

Isti membeberkan, meski masakannya itu tidak menggunakan micin, tapi tetap terasa gurih dan lezat. Rasa gurih itu didapat dari paduan bumbu kacang dan bawang goreng yang kuat, sehingga menciptakan rasa gurih yang khas.

Di warung itu, pembeli bisa pesan level kepedasan sesuai selera. Satu porsi lontong oser dijual dengan harga Rp10 ribu. Jika tambah telur, harganya  menjadi Rp12 ribu.

“Kalau pas ramai omzet saya bisa Rp1 juta sehari. Tapi kalau sepi, pas mahasiswa libur gitu paling, ya, Rp500 ribu,” ungkapnya.

Baca juga: Murah dan Lezat, Kedai Mie Goceng Jadi Andalan Mahasiswa Tuntaskan Kelaparan

Kuliner yang dikenal dengan sajian lontong dan tahu yang dilumuri telur itu menjadi salah satu favorit mahasiswa dan warga sekitar UMK. Tidak hanya lontong oser,  Isti juga menyajikan menu lainnya, seperti nasi ramesan, nasi sup, ayam goreng, pecel, sayur asem, dan masih banyak lagi.

“Biasanya kalau orang Kudus itu menggunakan kecap yang sudah dimasak dan dicampur dengan bahan-bahan lain. Tapi kalau di sini menggunakan kecap asli tanpa campuran, tanpa pengawet,” tambahnya.

Penulis: Hanifah Febria Dwiyanti, Mahasiswa Magang PBSI UMK

Editor: Ahmad Rosyidi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER