BETANEWS.ID, KUDUS – Di pinggiran Sungai Kali Gelis, Kabupaten Kudus, terdapat sebuah usaha kuliner menarik perhatian banyak orang, yaitu Batagor Kuah Mbak Puji. Kata kuah di usaha kuliner itu memang terlihat asimg lantaran mayoritas penjual jajanan khas Jawa Barat itu memakai saus kacang.
Namun, inovasi itulah yang membuat keluarga Puji Rahayu (52) terselamatkan. Warga Desa Langgerdalem RT 01/RW 02, Kecamatan/Kabupaten Kudus itu akhirnya bisa bertahan hidup setelah sang suami hanya belerja serabutan.
Sebelum berjualan batagor kuah, Puji mengaku pernah menjajakan es jus dan gorengan. Namun, saat musim hujan tiba, tetangga-tetangganya mengatakan bahwa usaha tersebut mungkin sepi pelanggan.
Baca juga: Bakso Goreng Legend di Depan SMP 1 Mejobo Ini Harganya Rp2 Ribuan per Bungkus
“Wah, musim hujan, bakal sepi iki dodolanmu, Ji,” tutur Puji sembari mengenang perkataan tetangganya kala itu.
Perkataan tersebut membuat Puji mulai berpikir dan mencari ide baru. Ia kemudian mencari ide jualan yang tetap diminati sepanjang tahun dengan harga terjangkau.
Awalnya, Puji berpikir untuk membuat bakso. Namun, ia sadar bahwa sudah banyak penjual bakso di mana-mana. Kemudian, ia mencoba membuat tahu isian tepung kanji. Sayangnya, pada percobaan pertama, usahanya gagal. Situasi itu tak membuat Puji menyerah dan terus mencoba hingga berhasil.
“Karena bentuknya mirip batagor namun dengan bahan yang berbeda, jadi saya menamainya batagor versi pinggir kali,” ungkap Puji, beberapa waktu lalu.
Sedangkan ide untuk menambahkan kuah muncul karena lokasi jualannya yang dekat dengan sungai. Menurutnya, sungai yang identik dengan air itu akan menambah ciri khas dari batagornya.
“Apa batagor ini tak kasih kuah aja ya, kan, juga di sini banyak air,” tutur Puji.
Keunikan batagor Puji terletak pada isinya. Jika batagor pada umumnya berisi ikan, batagor ini hanya berisi tepung kanji. Dengan bahan dasar tahu, tepung, sayur, dan kuah, batagor kuah ini juga menyediakan topping bakso, gorengan, dan bihun.
Dengan usaha batagor kuah itu, Puji merasa sangat bersyukur karena dapat membantu perekonomian keluarganya. Tak hanya itu, ia juga bisa membiayai pendidikan anak-anaknya.
Baca juga: Bakso Maknyus di Pedawang Ini Harganya Mulai Rp5 Ribu, Segini Porsinya
“Alhamdulillah, saya juga bisa memberikan pekerjaan kepada tetangga, di sini ada Ibu Ani dan Ibu Susinah yang membantu saya,” bebernya.
Meskipun usahanya terus berkembang, Puji mengaku belum siap untuk membuka cabang. Baginya, mengelola usaha lebih dari satu lokasi akan sulit.
“Kalau membuka cabang, mungkin akan sulit menyamakan harganya, karena harus memperhitungkan uang transportasi, tempat jualan, dan sebagainya. Batagornya pun tidak lagi hangat kalau masaknya di sini,” jelas Puji.
Penulis: Muhammad Ali Ridwan, Mahasiswa PPL IAIN Kudus
Editor: Ahmad Rosyidi