BETANEWS.ID, KUDUS – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) merupakan tempat bagi kendaraan untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM). Dikarenakan kandungan BBM yang mudah terbakar, konsumen perlu berhati-hati dalam melakukan aktivitasnya di SPBU.
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengungkapkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pengalaman mengisi BBM di SPBU tetap aman.
Yang pertama adalah mematikan mesin. Alasannya, mesin kendaraan dapat memicu munculnya api saat melakukan pengisian BBM. Uap bensin yang muncul saat melakukan pengisian BBM dapat memunculkan api yang bisa timbul pada mesin kendaraan.
Baca juga: Pertamina Pastikan Aman Gunakan Ponsel di SPBU
“Di seluruh SPBU, pengendara diwajibkan untuk mematikan mesin kendaraannya saat melakukan pengisian untuk mencegah terjadinya kebakaran di SPBU,” ujar Brasto melalui siaran tertulisnya kepada Betanews.id, Rabu (18/9/2024).
Selain itu, lanjutnya, tidak melakukan tindakan yang dapat memicu api muncul, misalnya merokok. Pasalnya, merokok memunculkan bara rokok yang bisa memicu api yang ada di SPBU.
“Memantik api pada korek api untuk merokok sangat jelas bisa menimbulkan kebakaran di SPBU,” bebernya.
Kemudian, kata dia, tidak memodifikasi tangki bensin pada kendaraan. Menurutnya, memodifikasi tangki bensin biasanya dilakukan oleh oknum penyalahgunaan BBM agar mendapatkan BBM lebih banyak, terutama yang bersubsidi untuk kemudian dijual lagi.
Baca juga: Disdag Kudus Temukan Dua Pangkalan Jual Elpiji Lebihi HET
“Oknum pelangsir menjual kembali BBM subsidi tersebut untuk mendapatkan keuntungan,” ungkapnya.
Brasto menuturkan, memodifikasi tangki bensin memiliki risiko yang tinggi karena sangat beresiko memicu kebakaran dan tentunya tidak sesuai dengan standar baku kendaraan. Menurutnya, sudah banyak kasus kebakaran mobil di SPBU yang disebabkan oleh tangki bensin modifikasi.
