31 C
Kudus
Jumat, Oktober 4, 2024

Pemilik Bangunan Rusak di Pinggir Sungai Silugonggo Minta Ganti Rugi Sepenuhnya

BETANEWS.ID, PATI – Pemilik bangunan di pinggiran Sungai Silugonggo yang rusak karena tanah gerak minta ganti rugi sepenuhnya kepada PT Wika yang merupakan pemborong dari proyek bendung karet. Mereka menilai, proyek tersebut mengakibatkan kerusakan bangunan.

Salah satu pemilik ruko di Dukuh Guyangan, Desa Purworejo, Kecamatan/Kabupaten Pati, Zakaria, menegaskan, dirinya dan pemilik bangunan lainnya meminta ganti rugi akibat kerusakan tersebut.

“Kenapa Wika, kan, mereka pemborongnya. Di sini, saya dan teman-teman, perangkat desa, mengajukan kepada PT Wika sebagai pemborong Sungai Silugonggo dan bendungan karet, kami minta ganti rugi sepenuhnya,” ujarnya, Selasa (10/9/2024).

-Advertisement-

Baca juga: Puluhan Bangunan yang Rusak Imbas Tanah Gerak Pati Disebut Berada di Kawasan Berlempung

Menurutnya, warga yang terdampak proyek pembangunan bendung karet tersebut, mengalami kerugian yang banyak. Pihaknya juga telah bertemu dengan perwakilan PT Wika, tapi belum ada jawaban.

Untuk itu, pihaknya memberikan tenggat waktu hingga sepekan, agar ada kepastian dari pihak perusahaan tersebut. Jika dalam kurun waktu itu masih juga belum ada jawaban, maka pihaknya berencana akan melaporkan hal ini ke pihak kepolisian.

“Nanti keputusan dari Polres kepiye, kita akan ikut aturannya seperti apa,” imbuhnya.

Ia menyebut, adanya tanah gerak di pinggiran Sungai Silugonggo tersebut, murni diakibatkan karena dampak proyek pembangunan bendung karet.

“Asli, murni, persis 100 persen. Bangunan kami tak dirikan, 10 ruko pertama di sini, selama 3,5 tahun tanpa ada keretakan. Cuma ada aliran sungai yang mengikis ke belakang,” sebutnya.

Namun katanya, setelah ada proyek pembangunan bendung karet yang dikerjakan oleh PT Wika, dalam waktu sebulan, bangunan hancur.

Baca juga: Bendung Karet di Silugonggo Dituding Jadi Biang Pemicu Tanah Gerak Pati

Zakaria mengatakan bahwa kejadian tanah gerak itu imbas keberadaan bendung karet, karena bendung yang sekarang sudah aktif, sehingga air pasang dari laut tidak bisa naik ke sungai. Hal ini karena tertahan oleh bendung karet tersebut.

“Sementara air tawar yang ditampung, tidak bisa mengalir ke sungai besar dan itu diambil oleh warga. Jadi sungai surut total. Tidak ada air, cuma dikit,” ungkapnya.

Dengan kondisi sungai yang kering tersebut, katanya berdampak terhadap lambiran sungai yang terdapat bangunan. Sebab, tanah turun dan mengakibatkan bangunan rusak parah.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
145,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER