BETANEWS.ID, PATI – Pj Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko merespon adanya puluhan bangunan yang berada di pinggiran Sungai Silugonggo yang rusak imbas tanah gerak. Dirinya menyebut, lokasi bangunan memang berisiko.
Hal ini menurut Sujarwanto, karena puluhan bangunan yang rusak tersebut berada di kawasan berlempung. Sehingga rawan mengalami tanah retak.
Baca Juga: Rumahnya Rusak Akibat Tanah Gerak, Sejumlah Warga di Purworejo Pati Ngungsi
“Lempungnya ini, apabila terkena air, sifatnya akan mengembang. Namun, apabila airnya susut akan kering. Nah, kalau kering ini, pasti tanahnya akan terjadi retakan, ” ujar Sujarwanto, Selasa (10/9/2024).
Untuk itu, pihaknya berharap agar masyarakat tidak mendirikan bangunan di kawasan tersebut. Sehingga, adanya peristiwa rusaknya puluhan bangunan yang berada di pinggiran Sungai Silugonggo, menjadi keprihatinan tersendiri. Sebab, masayarakat ada yang berusaha di lokasi tersebut, yakni ada kios atau ruko.
Dengan kondisi itu, Pj Bupati mengatakan akan memperkuat dan mengajak masyarakat untuk menata kembali.
“Sekarang clay-nya sedang kita kirim ke lab. Ini untuk mengetahui tingkat susut bila kekurangan air dan berapa kadar air agar tidak pecah. Nanti treatmennya bisa di situ, tapi kadar airnya dijaga,” ungkapnya.
Cara yang bisa dilakukan menurut Pj Bupati Pati, yakni agar lebih sering disiram air. Atau buang-buangan air yang masih bersih disiramkan.
“Misalnya air habis mandi yang masih bersih disiramkan, jangan yang kotor. Sehingga menjaga kadar airnya, kadar air yang terbaik, ” imbuhnya.
Baca Juga: Sungai Silugonggo Kering Diduga Jadi Pemicu Tanah Gerak di Purworejo Pati
Menurutnya, kalau kadar air belebih, akan mengakibatkan becek. Namun, kalau kadar air kurang, maka akan pecah.
“Nah ini yang kita jaga. Jadi akhirnya masyarakat yang tinggal di situ bisa aman. Tapi kalau untuk bermukim sebaiknya di tempat yang lain, ” pungkasnya.
Editor: Haikal Rosyada
