BETANEWS.ID, KUDUS – Puluhan atlet dan pelatih Kabupaten Kudus yang akan berlaga dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatra Utara hanya dapat uang saku Rp500 ribu.
Minimnya uang saku itu pun disayangkan banyak pihak. Pelatih Cabor Pencak Silat, Mas’ud, menyampaikan, uang saku Rp500 ribu untuk kompetisi selevel PON jelas sangat minim. Para atlet memang mewakili Provinsi Jawa Tengah, tapi juga bawa nama Kabuaten Kduus.
“Uang Rp500 ribu, sekarang itu sampai ke mana. Harusnya, kan, Pemerintah Kabupaten dan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Kudus itu tahu,” ujar Mas’ud melalui sambungan telepon, Rabu (4/9/2024).
Baca juga: Lepas 44 Atlet ke PON Aceh-Sumut, Pj Bupati Kudus: ‘Bonus Akan Kami Usahakan’
KONI Kudus, lanjut Mas’ud, berdalih minimnya uang saku karena tak ada anggaran. Menurutnya, alasan tersebut sangat tak masuk akal. Harusnya sebagai organisasi induk olahraga, mereka harus tahu kompetisi olahaga setiap tahun, sehingga bisa mengalokasikan anggaran.
“Harusnya itu ada Rencana Anggaran Biaya (RAB) tiap tahunnya. Harus koordinasi dengan KONI Jawa Tengah. Biar tahu agenda olahraga tahun ini apa saja, dan bisa mengalokasikan anggaran,” bebernya.
Atlet Pencak Silat Kudus, Safira Dwi Meilani, membenarkan, bahwa uang saku atlet untuk bertanding di PON Aceh sebesar Rp500 ribu. Menurutnya, nominal tersebut sangatlah minim.
“Kalau saya pribadi, uang saku tidak ada masalah. Tapi, untuk atlet-atlet lain uang saku dengan nominal tersebut sangatlah kurang. Apalagi PON itu berlangsung lebih dari 10 hari,” ujar Safira juga melalui telepon.
Safira mengungkapkan, dibandingkan daerah lain yang lebih tertinggal dibanding Kudus, nominal uang saku tersebut jauh lebih rendah beberapa kali lipat. Sebab, daerah lain uang saku untuk berlaga di PON itu bisa sampai Rp2 juta hingga Rp2,6 juta.
Sementara itu, Ketua KONI Kudus, Sulistyanto menjelaskan bahwa uang yang diberikan tidak hanya Rp500 ribu melainkan Rp1 juta. Nominal tersebut sebagian dari KONI, dari Pengurus Kabupaten (Pengkab), dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus.
“Kita juga ingin meluruskan, bahwa uang yang diterima oleh atlet saat pelepasan untuk berlaga ke PON itu bukanlah uang saku. Tapi uang transportasi, pulang pergi dari Semarang ke Kudus,” ujar Sulis di Kantor KONI kudus, Rabu (4/9/2024).
Baca juga: KONI Kudus Target Raih Emas dari Bulu Tangkis hingga Pencak Silat di PON Aceh-Sumut
Dia mengatakan, total ada 52 orang dari kontingen Kudus yang lolos ke PON Aceh, Sumatra Utara (Sumut). Terdiri dari 44 atlet dan delapan pelatih. Mereka itu berlaga di PON mewakili Provinsi Jawa Tengah.
“Tugas KONI Kudus adalah membuat atlet lolos ke PON. Kalau berlaga di PONnya itu sudah tanggung jawab Provinsi Jawa Tengah. Jadi terkait uang saku itu ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,” jelasnya.
Namun, bagaimanapun para atlet itu adalah warga Kudus, pihaknya tetap ikut berpartisipasi. Oleh karena itu, diadakanlah pelepasan oleh Penjabat (Pj) Bupati Kudus di pendapa. Tujuannya nanti ketika ada atlet yang mendapatkan medali, Pemkab Kudus juga ikut memikirkan memberikan tali asih bagi atlet tersebut.
Editor: Ahmad Muhlisin