BETANEWS.ID, KUDUS – Musim kemarau jadi waktu yang ditunggu-tunggu masyarakat Desa Colo dan sekitarnya untuk berburu Jamur Merah atau Chicken of the Woods (jamur ayam hutan) di hutan Pegunungan Muria. Mereka mengklaim, tanaman yang hanya tumbuh saat kemarau itu jadi jamur terenak di dunia.
Salah satu warga yang sedang memburu jamur merah atau bernama latin Laetiporus itu adalah, Triyanto. Warga Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus tersebut tak mau ketinggalan untuk berburu jamur merah yang tumbuh menempel pada pohon.
Bahkan, meski jamur itu tumbuh di batang pohon dengan ketinggian sekitar 15 meter, ia tak segan untuk mengambilnya dengan galah. Sebab kalau tidak cepat, jamur tersebut bisa diambil warga lain.
Baca juga: Guyang Cekathak, Tradisi Bersihkan Pelana Kuda Sunan Muria Hingga Doa Meminta Hujan
“Untuk cita rasanya, kalau saya bilang ini jamur terenak di dunia selama saya makan. Rasanya seperti daging ayam, teksturnya juga empuk,” bebernya usai panen, Jumat (30/8/2024).
Ia menyebut, khususnya di Pegunungan Muria, jamur tersebut tumbuh hanya di pohon Mranak atau nama latinnya adalah Castanopsis. Tanaman itu merupakan salah satu endemik Pegunungan Muria yang populasinya terbilang cukup banyak.
“Jamur merah itu uniknya adalah hanya tumbuh di bulan kemarau yang berkabut atau saat gerimis. Keunikan selanjutnya jamur ini hanya tumbuh di pohon Mranak. Mranak adalah salah satu tanaman endemik di Pegunungan Muria,” ungkapnya.
Dari generasi ke generasi, katanya, jamur merah itu memang hanya tumbuh di pohon tersebut. Dia juga belum menemukan jamur tumbuh di pohon lain. Namun, dia mengaku, tahun ini untuk hasil buruan jamur tidaklah bagus, lantaran cuacanya yang tidak menentu.
Baca juga: Serunya Berpetualang di Lereng Muria dengan Jeep
Ia menambahkan, biasanya masyarakat sekitar memasak jamur itu dengan cara dibotok dan tongseng. Seperti dua orang bernama Novita dan Mala yang mencoba jamur tersebut usai dimasak. Menurut mereka, cita rasa yang dihasilkan jamur merah itu terasa enak.
“Rasanya enak, empuk, terus kayak daging ayam, loh. Teksturnya terasa kenyal saat dimakan,” imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin