BETANEWS.ID, KUDUS – Setelah sekian lama menunggu, bantuan stimulan gagal panen (puso) untuk petani di Kabupaten Kudus akhirnya cair.
Penyerahan bantuan stimulan tersebut sesuai juknis BNPB Nomor 1 tahun 2024, luas lahan satu hektar dialokasikan bantuan sebesar Rp8 juta. Sementara di Kabupaten Kudus ada sebanyak 3.050,68 hektar dari 5.527 petani yang terdampak banjir pada tahun 2023.
Baca Juga: Banyak TPS Rawan, Polres Kudus Akan Terjunkan 700 Personel di Pilkada 2024
Kepala Harian BPBD Kudus, Mundir mengatakan, penyerahan bantuan stimulan tanaman puso yang diakibatkan banjir pada 2023, baru diberikan kepada 422 petani, dengan luas lahan 193,99 hektar. Untuk nominal bantuan masing-masing petani berbeda, tergantung dari luas lahan yang digarap.
“Hari ini yang kami serahkan bantuan ada 422 petani, dengan luas lahan 193,99 hektar, dan jumlah bantuan Rp1,5 miliar. Nominalnya berbeda tergantung luas sawah masing-masing,” bebernya, Selasa (20/2024).
Dari total ratusan petani yang kini mendapatkan bantuan itu, katanya, masih banyak yang belum mendapatkan. Menurutnya, lebih dari 5.000 petani masih menunggu bantuan stimulan tersebut.
“Sisanya masih banyak, ada 5.000 lebih, sekarang baru proses. Rencana penyerahan belum tahu, kalau berkas dari sini selesai lalu dikirim ke provinsi untuk mendapatkan rekomendasi dari gubernur, baru dikirim ke BNPB untuk buka blokir rekening, baru bisa kita serahkan,” jelasnya.
Ia menjelaskan, penerima bantuan itu ditujukan bagi petani yang mengalami gagal panen atau puso 2023 lalu, dengan minimal terendam atau kebanjiran selama 30 hari. Sehingga, untuk petani yang mengalami puso dengan tanaman terendam selama 29 hari tidak dapat.
“Hari ini yang mendapatkan bantuan ini baru dari Kecamatan Kaliwungu, Desa Banget 100 petani, Desa Kedungdowo 80 petani, Garung Kidul 94 petani, Desa Temulus 53 petani, Desa Gulang 29 petani dan Desa Payaman 67 petani,” ungkapnya.
Pj Bupati Kudus, Muhammad Hasan Chabibie berharap, dengan bantuan itu bisa memberikan manfaat bagi petani yang mengalami gagal panen. Apalagi, bantuan tersebut menurutnya, sangat ditunggu-tunggu sangat lama oleh petani.
“Harapan kedepan tidak terjadi situasi serupa (banjir) sehingga tidak membuat para petani panik dan semakin sulit, saat melaksanakan masa tanam,” tuturnya.
Baca Juga: Dugaan Korupsi Mencuat di Proyek SIHT, Pj Bupati: ‘Alarm Bagi Pemkab Kudus’
Ketua Gapoktan Kabupaten Kudus, Hawi Sukamto mengaku, senang bisa mendapatkan bantuan stimulan tanaman gagal panen atau puso. Meski sebelumnya sempat terkatung-katung selama hampir dua tahun, akhirnya kini bisa mendapatkan bantuan.
“Nominalnya sesuai dengan modal tanam. Jadi sangat senang sekali bisa menerima bantuan ini,” imbuhnya.
Editor: Haikal Rosyada