BETANEWS.ID, KUDUS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus sedang mengupayakan agar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersedia membangun stadion yang megah di Kota Kretek. PT Harapan Jaya Lestarindo yang profesional di bidang rumput dan lapangan pun memberikan masukannya.
Direktur PT Harapan Jaya Lestarindo, Marwoto mengatakan, ketika nanti Stadion Wergu Wetan di renovasi atau dibangun dengan desain yang megah, ada tiga hal yang sangat perlu diperhatikan. Pertama adalah media tanam, kedua adalah sistem irigasi dan yang ketiga adalah jenis rumputnya.
Baca Juga: Pemkab Kudus Siapkan Rp2,6 M untuk Perbaikan Stadion Wergu
“Media tanam yang baik adalah jenis pasir, karena memiliki butiran yang keras. Serta memiliki unsur hara yang baik yang dibutuhkan oleh rumput dan dihindari daripada kandungan logam berat,” ujar Marwoto kepada Betanews.id di Stadion Wergu Wetan belum lama ini.
Sementara media tanam rumput di lapangan Stadion Wergu Wetan, lanjut Marwoto, adalah tanah. Menurutnya, media tanam tanah daya serapnya terhadap air sangat rendah. Sehingga ketika hujan deras pasti becek, saat kemarau tanah jadi keras. Sehingga perakaran sulit untuk mencari makanan.
“Oleh karena itu, apabila nanti Stadion Wergu Wetan ingin direnovasi total, saya sarankan media tanamnya menggunakan pasir. Serapan airnya bagus, sifatnya yang cenderung netrla jadi untuk kebutuhan nutrisi pada rumput juga mudah diatur,” jelasnya.
Sementara untuk jenis rumput lapangan stadion, ungkap Marwoto adalah jenis zoysia matrella atau yang lazim dikenal sebagai rumput Manila. Menurutnya, rumput jenis tersebut cenderung lebih kuat, tidak mudah stres dan lebih kuat atau tahan terhadap sleeding.
“Beberapa stadion di Indonesia sudah menggunakan rumput jenis zoysia matrela. Terbaru, stadion Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta juga menggunakan rumput tersebut,” ungkapnya.
Baca Juga: Sprinkler Terpasang, Rumput Stadion Wergu Wetan Mulai Menghijau
Untuk harga rumput jenis zoysia matrela, tutur Marwoto cukup terjangkau. Yakni kurang lebih antara Rp 800-900 juta untuk lapangan ukuran standart. Harga tersebut untuk tarif hingga rumput tertanam.
“Jika beserta peralatan perawatan tentu ada harga tambahan, tapi itu cenderung fleksibel. Kalau butuh alat lengkap untuk perawatan satu lapangan membutuhkan anggran kurang lebih Rp1,7 miliar. Jadi kalau semuanya yakni alat plus rumputa anggarannya kurang lebih Rp2,5 miliar,” bebernya.
Editor: Haikal Rosyada