BETANEWS.ID, KUDUS – Bakti Olahraga Djarum Foundation, MilkLife, dan Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kudus menyelenggarakan MilkLife Archery Challenge 2024 di Supersoccer Arena pada 22-25 Agustus 2024. Turnamen ini menyasar dua Kategori Usia (KU) yakni KU 10 dan KU 12, dengan peserta sebanyak 357 atlet dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) di Kudus, Jepara, Demak, Pati, Grobogan, Rembang, hingga Wonogiri
MilkLife Archery Challenge 2024 mempertandingkan tiga kategori perlombaan baik putra maupun putri, yaitu PVC KU 10, PVC KU 12, dan Nasional (Standar Bow) KU 12. Setiap kategorinya terdapat dua nomor pertandingan yakni aduan perorangan dan total beregu. Selain itu, ada pula perebutan gelar juara umum pada kategori Nasional KU 12.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, mengatakan, MilkLife Archery Challenge 2024 bertujuan menumbuhkan kecintaan masyarakat pada cabang olahraga panahan, khususnya di level pelajar. Yoppy mengapresiasi tingginya antuasiasme peserta pada gelaran perdana turnamen panahan ini.
Baca juga: Setelah Bulu Tangkis dan Sepak Bola Putri, Djarum Foundation Kini Rambah Atletik
“Setelah memasyarakatkan sepak bola putri dan atletik, kini kami mengajak seluruh warga Kudus dan sekitarnya untuk mengenal lebih dalam cabang olahraga panahan. Meski baru pertama kali, kami bersyukur antusiasme dari guru maupun peserta cukup baik dan melebihi ekspektasi yang awalnya hanya menargetkan 250 peserta,” ujar Yoppy melalui siaran tertulisnya, Sabtu (24/8/2024).
Ia melanjutkan, di level provinsi, prestasi panahan di Kudus dan sekitarnya masih berada di bawah Solo dan Semarang. Untuk itu, Yoppy berharap akan muncul bibit-bibit potensial yang bisa membawa Kudus menorehkan prestasi yang lebih tinggi lagi, tak hanya di level Jawa Tengah tapi juga tingkat nasional.
Baca juga: Bukan PSSI, yang Buat Liga Sepak Bola Putri Junior Justru Djarum Foundation
“Target tidak terlalu muluk, yang terpenting Kudus bisa memiliki regenerasi pemanah handal. Kami menyiapkan kaderisasi pemanah Kudus secara berjenjang dan berkesinambungan, sehingga bisa menembus tiga besar di provinsi, lalu lanjut ke tingkat nasional. Karena Solo dan Semarang sudah berpuluh-puluh tahun berada di tiga besar tingkat Jawa Tengah,” imbuhnya.
Untuk mencapai target tersebut, tak hanya berhenti di MilkLife Archery Challenge saja, bibit-bibit atlet potensial akan diarahkan untuk bergabung dengan klub panahan yang ada di Kudus. Nantinya, mereka akan dibina oleh para ahli di bidangnya untuk berlatih secara rutin dan intensif guna mengasah bakat mereka sehingga kelak menjadi atlet profesional pada cabang olahraga ini.
Editor: Ahmad Muhlisin