31 C
Kudus
Kamis, Juni 19, 2025

Tak Tergoda Koalisi 7 Parpol, Gus Nung: ‘Saya Ingin Ada Alternatif Pilihan’

BETANEWS.ID, JEPARA – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Jepara, Nuruddin Amin atau Gus Nung mengaku masih sering ditawari oleh Witiarso Utomo untuk ikut koalisi tujuh partai pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Mengingat, dari sembilan Partai Politik (Parpol) yang ikut serta Pemilihan Legislatif (Pileg) Februari kemarin, hanya PKB dan PPP yang tidak bergabung. Adapun koalisi tujuh parpol itu meliputi Demokrat, PDI-P, PAN, NasDem, Golkar, Gerindra, dan PKS.

“Sampai sekarang masih (komunikasi dengan Wiwit). Menawari untuk bergabung di koalisi besar untuk hanya menawarkan satu pasang calon,” katanya di HJNF Cafe Box, Kelurahan Bulu, Kecamatan/Kabupaten Jepara, Selasa (30/7/2024).

-Advertisement-

Baca juga: Diwaduli Jalan Jepara Rusak, Gus Nung: ‘Selama Ini DPUPR Apa Kerjanya?’

Gus Nung mengaku tidak tertarik untuk bergabung dalam koalisi tujuh parpol sebab ia meyakini bahwa Pilkada Jepara mendatang tidak akan berisi satu pasangan calon.

Ia justru menyayangkan jika aspirasi politik yang saat ini begitu banyak  disederhanakan hanya menjadi satu pasangan calon. ketika hal tersebut benar terjadi, maka menurutnya parpol yang ada saat ini tidak mampu menyerap keinginan masyarakat.

“Masak aspirasi politik yang seplural ini kemudian oleh parpol disederhanakan sedemikian rupa sehingga hanya menjadi satu pasangan calon. Saya, sih, tidak yakin, ya,” ujarnya.

Ia masih meyakini bahwa Pilkada Jepara akan terdapat tiga pasangan calon atau tiga poros. Sebab, dengan adanya tiga pasangan calon bisa lebih banyak memberikan alternatif pilihan bagi masyarakat.

Baca juga: Gus Nung Akui Sudah Miliki Nama Wabup, tapi Masih Enggan Sebutkan Sosoknya

“Belum tergoda karena masih ingin memberikan alternatif pilihan bagi masyarakat,” tegasnya.

Kemudian bagaimana langkah PKB Jepara mendatang, ia sendiri masih menunggu hasil keputusan dari dinamika politik di tingkat pusat.

“Kami akan melihat dinamika politik di tingkat nasional. Saya kira kami menyerap dinamika politik lokal sudah cukup. Ini tinggal bagaimana kita melihat dinamika politik di tingkat nasional untuk menentukan fiks-nya kepastian kita bersikap,” jelasnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER