31 C
Kudus
Minggu, September 28, 2025

Kisah Siti, Penjual Sate Kerbau Legendaris yang Bisa Buat Ribuan Tusuk Sehari

Sore (23/07/2024) itu, sebuah warung bertuliskan Sate Kerbau 57 Maju Pak Sutrimo dan Ibu Siti Rohmah, di ruko di Jalan Johar, Wergu Wetan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, tampak mulai ramai pembeli. Terlihat ada beberapa orang memesan sate kerbau, sedangkan sebagian lainnya tampak duduk dibangku untuk menunggu pesanan sate kerbau dihidangkan.

Di belakang meja kasir, terlihat seorang wanita paruh baya sedang sibuk menyajikan sate kerbau pesenan para pembeli. Wanita paruh baya itu bernama Siti Rohmah (60), pemilik Sate Kerbau 57.

Sate kerbau merupakan bagian dari ragam kuliner khas Kudus. Sate kerbau khas Kota Kretek ini berbeda dengan sate pada umumnya. Selain menggunakan daging kerbau, sate ini tidak diiris kotak-kotak, melainkan daging dihaluskan lalu dililit pada tusuk bambu.

-Advertisement-

Baca juga: Berdiri Sejak 1968, Nasi Pindang di Taman Bojana Ini Jadi Jujugan Para Pelancong

Di sela-sela aktivitasnya melayani pembeli, wanita yang akrab disapa Siti itu berbagi cerita kepada Betanews.id tentang usaha tersebut. Ia menjelaskan, warung Sate Kerbau 57 sudah ada sejak tahun 1985. Sebelum memulai usaha, Siti memang sudah sejak lama ikut membantu ayahnya berjualan dan membuat bumbu sate kerbau.

Siti Rohmah pemilik warung Sate Kerbau 57 sedang menghidangkan sate dan nasi kepada pembeli. Foto: Mahasiswa PPL IAIN Kudus

“Kalau bapak itu sudah sejak tahun 1975. Saya baru buka sendiri di tahun 1985. Karena saya ikut berjualan sejak tahun 1975, terus dibalik jadi 57 dan dijadikan nama warung yang artinya maju. Jadi bapak jualan di sana, saya jualan di sini,” terangnya.

Dia mengungkapkan, Sate Kerbau 57 dibuat dengan bumbu racikannya sendiri yang kini menjadi ciri khas. Selain itu, daging kerbaunya digiling dulu agar tidak alot. Untuk menambah kesan tradisional, penyajian nasinya juga dibungkus dengan daun jati.

“Kalau sate kerbau di sini ciri khasnya digiling dulu agar tidak alot. Terus nasinya dibungkus dengan daun jati. Untuk bumbu dalamnya itu menggunakan serundeng dan gula Jawa. Perpaduan itu menjadikan rasa sate kerbau manis gurihnya yang khas. Semua kalangan bisa makan, dari anak kecil hingga dewasa,” ujarnya.

Baca juga: Nikmatnya Soto Kerbau Bu Marni, Berhasil Pikat Pelanggan Hingga Tiga Generasi

Satu porsi sate kerbau buatan Siti dijual dengan harga Rp 46 ribu. Selain dijual di warung, Sate Kerbau 57 juga sudah biasa melayani pesanan dengan jumlah banyak.

“Jadi setiap hari ya sudah biasa membuat ribuan tusuk sate. Warung kami buka dari pukul 15.00-22.00 WIB. Pelanggan banyak yang dari luar kota, ada dari Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Sidoarjo dan daerah lainnya. Bahkan banyak yang sudah menjadi langganan,” bebernya. (Kunuzia Haisia – PPL IAIN Kudus)

Editor: Ahmad Rosyidi dan Suwoko

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER