BETANEWS.ID, KUDUS – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Loekmono Hadi menyiapkan Stroke Centre sebagai tindak lanjut penunjukkan rumah sakit rujukan untuk pasien stroke di Jawa Tengah oleh Kementerian Kesehatan RI.
Direktur RSUD Loekmono Hadi, Abdul Hakam, menyampaikan, selama ini pasien stroke yang datang untuk berobat cukup banyak, bisa bisa lebih dari dua pasien sehari.
Saat ini, pihaknya sedang menyiapkan sarana dan prasarana, seperti ruang dan obat-obatan. Selain itu, RSUD juga tengah menyiapkan dokter spesialis saraf. Dia mengatakan, anggaran untuk menyediakan Stroke Centre akan bersumber dari dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Loekmono Hadi.
Baca juga: Kabar Baik, RSUD Kudus Punya Alat Canggih Laser Hemorhoidoplasty untuk Atasi Wasir
“Nanti sekira Juli atau maksimal Agustus 2024 di RSUD Kudus akan ada dokter spesialis saraf untuk penanganan pasien stroke. Pasien serangan stroke yang datang ke RSUD Kudus nantinya juga tak perlu dirujuk ke Semarang,” ujar Hakam di Hotel @Hom, belum lama ini.
Hakam menjelaskan, stroke merupakan penyakit peringkat ketiga yang paling banyak menyebabkan kematian, setelah jantung dan kanker. Menurutnya, pasien yang terserang stroke harus segera ditangani agar harapan hidupnya lebih besar.
“Dalam penanganan penyakit stroke itu ada istilah jendela waktu. Maksudnya, ketika pasien yang terkena stroke tertangani sebelum enam jam, maka harapan sembuhnya lebih tinggi. Sebab, apabila lebih enam jam bahkan sampai 10 jam, tentu hasilnya akan berbeda,” jelasnya.
Baca juga: RSUD Kudus Perluas ICU, Kini Lebih Modern dan Tampung Lebih Banyak Pasien
Menurutnya, ada dua metode penanganan pasien stroke. Apabila stroke karena sumbatan pembuluh darah maka penanganannya bisa dengan obat-obatan, namanya ateplase.
“Namun, jika terjadi pecah pembuluh darah maka harus melakukan bedah saraf dengan segera saat pasien terkena serangan stroke,” tegasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin