BETANEWS.ID, PATI – Selain sarung, perlengkapan alat salat berupa sajadah dengan motif batik, kini makin jadi tren di kalangan anak muda. Hal ini membuat produsen sajadah batik harus meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan konsumen, khususnya dari kalangan anak muda.
Seperti halnya perajin batik Pati, yaitu Batik Yuliati Warno asal Desa Langgenharjo, Kecamatan Juwana, Pati. Dalam dua bulan terakhir ini, permintaan sajadah batik mengalami peningkatan sekitar 30 persen.
Baca Juga: Permintaan Stik Godhong Kresen untuk Jajanan Lebaran Meningkat, Ada Konsumen Takut Tak Kebagian
Motifnya yang unik serta kualitas yang baik, membuat sajadah batik yang diproduksi oleh Yuliati Warno ini menjadi buruan konsumen.
“Tahun ini luar biasa untuk trennya luar biasa, ada kenaikan sekitar 30 persen. Selain sarung batik yang permintaannya naik 80 persen, sekarang sajadah batik. Paling banyak itu anak-anak muda,” ujar Tamziz Al-Anas, Owner Batik Yuliati Warno.
Untuk konsumen, menurutnya bukan hanya berasal dari warga lokal Pati saja, namun banyak juga permintaan dari luar daerah. Baik mereka yang datang langsung ke galeri ataupun belanja melalui online.
Sedangkan untuk harga, menurutnya cukup terjangkau untuk konsumen. Yakni mulai dari harga Rp90 ribu hingga Rp150 ribu, sesuai dengan ukuran lebar sajadah.
Kemudian untuk motif, katanya, sajadah yang diproduksinya memiliki ragam motif dan warna. Baik itu berupa klasikan, modern hingga kustom.
Baca Juga: Permintaan Kue Keciput di Jepara Meningkat, Sehari Produksi 4 Kwintal
“Untuk motif, kami juga melayani kustom. Begitupun juga dengan warna, konsumen juga bisa request sesuai keinginan,” ungkapnya.
Tamzis menyebut, sajadah batik yang dibuatnya nyaman untuk dipakai. Selain tebal, karena ada dua lapis, sajadah dari Batik Yuliati Warno juga bisa digunakan untuk syal.
Editor: Haikal Rosyada
