BETANEWS,ID, KUDUS – Produk pelaku UMKM Kudus semakin berkembang dan dikenal semua kalangan masyarakat. Salah satunya adalah produk Stik Godhong Kresen, di momen menjelang lebaran ini permintaan meningkat hingga 70 persen dari hari biasanya.
Produk yang berbahan dasar daun Kresen, ditambah tepung terigu, tapioka, telur, bawang putih, dan garam Itu sangat cocok dibuat camilan saat lebaran bersama keluarga. Sebab, ada empat varian rasa yang bisa dipilih oleh pelanggan yaitu original, pedas, jagung manis, dan balado.
Baca Juga: Permintaan Kue Keciput di Jepara Meningkat, Sehari Produksi 4 Kwintal
Pemilik produk, Sashie Wulandari mengatakan, permintaan produk Stik Godhong Kresen di sana meningkat drastis jika dibandingkan dengan hari biasanya. Bahkan untuk permintaan hingga hari ini, Sabtu (30/3/2024), pihaknya sudah close order.
“Mulai permintaan stik ini sudah jauh-jauh hari, karena mereka ada yang takut tidak kebagian, seperti tahun lalu. Sepekan sebelum Ramadhan sudah mulai ada orderan masuk dan kita produksi untuk penuhi permintaan lebaran ini,” bebernya, Sabtu (30/3/2024).
Ia menjelaskan, jika di hari biasanya permintaan stik Godhong Kresen hanya ada sekitar 10-15 kilo dalam sebulan, lebaran kali ini permintaannya sampai 100 kilo atau satu kwintal. Untuk melayani permintaan pesanan itu, Sashie dibantu satu orang untuk menyelesaikan semua orderan yang masuk.
“Memang kalau menjelang lebaran ini, permintaan selalu meningkat. Kalau tidak saya close order, masih banyak permintaan. Sedangkan produksi sampai saat ini masih menumpuk dari pesanan yang kemarin,” jelasnya.
Baca Juga: Viral dan Sering FYP, Ada yang Pernah Coba Smoothies Fruit Kudus?
Ia menuturkan, permintaan datang dari berbagai daerah, meliputi Kudus, Grobogan, Solo, Jakarta, hingga luar Jawa yakni Sumatra. Menurutnya, berbagai ukuran kemasan tersedia mulai dari 80 gram, 100 gram, 250 gram, 500 gram, hingga satu kilogram. Harga yang dipatok juga bervariasi tergantung kemasannya.
“Jadi untuk harga 80 gram Rp10 ribu, 100 gram Rp12 ribu, 250 gram Rp20 ribu, 500 gram Rp38 ribu, dan untuk kemasan satu kilogram harga Rp70 ribu,” rincinya di rumah produksinya di Desa Katangbener RT 4 RW 8, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus.
Editor: Haikal Rosyada