BETANEWS.ID, JEPARA – Berdasarkan data dari E-DBD mulai 1 Januari-29 Februari 2024, jumlah pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Jepara yang dinyatakan meninggal bertambah menjadi 16 orang. Rinciannya, 14 pasien anak-anak dan dua pasien lanjut usia (Lansia). Pasien meninggal paling banyak di Desa Troso, Kecamatan Pecangaan dengan jumlah sebanyak empat anak.
Sementara data pasien yang dinyatakan positif DBD terdapat 120 orang dan yang masih tersangka atau supect sebanyak 689 orang. Sehingga, total Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS) terhadap pasien DBD sebanyak 824.
Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta, mengatakan, saat ini pasien DBD yang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit sebanyak 107 pasien dengan 33 di antaranya merupakan pasien anak-anak.
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Pasien DBD, RSUD Kartini Jepara Rekrut 22 Pegawai Kontrak
“DB di Jepara ini memang cukup meresahkan, sehingga pada 23 Februari kemarin kita sudah mengeluarkan Status Tanggap Darurat non-bencana untuk DBD,” katanya, Jumat (1/3/2024) di Depan Ruang Kerja Bupati Jepara.
Meski Tanggap Darurat, pihaknya tidak mengalokasikan anggaran khusus untuk menangani lonjakan kasus DBD. Pelaksanaan fogging atau penyemprotan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) diambilkan dari dana Belanja Tidak Terduga (BTT).
Untuk menangani lonjakan kasus DBD di Kabupaten Jepara, Dinkes dan Rumah sakit diminta untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Seluruh Camat dan Kepala Desa atau Lurah se-Kabupaten Jepara juga diharapkan agar memberikan informasi kepada warganya mengadakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta melakukan kegiatan 3MPlus.
“Kita juga imbau kepada masyarakat untuk melakukan 3MPlus yaitu menutup, mengubur, dan menguras, termasuk diantaranya kita juga sudah melakukan fogging,” lanjutnya.
Baca juga: Pemkab Tetapkan Jepara Berstatus Tanggap Darurat DBD
Sedangkan untuk mengantisipasi lonjakan pasien, ia mengatakan bahwa rumah sakit di Jepara saat ini sudah menambah bangsal atau Tempat Tidur (TT) bagi pasien, serta menambah tenaga kesehatan berupa dokter dan perawat untuk menangani pasien DBD.
“Laporan dari rumah sakit kemarin sudah menambah bangsal, saya minta tenaga dokter dan perawat juga ditambah. Jadi kita siap siaga lah, karena memang ini lagi musimnya kan dan Jepara lagi prihatin,” ujarnya.
Editor: Ahmad Muhlisin