31 C
Kudus
Jumat, Mei 23, 2025

Hasil Penelitian Kemenkes Soal DBD Jepara Diperkirakan Keluar Dua Pekan Lagi

BETANEWS.ID, JEPARA – Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dengan menerjunkan peneliti dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan Lingkungan dari Salatiga dan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Banjarnegara, diperkirakan akan muncul pada dua minggu ke depan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Dr. Eko Cahyo Puspeno mengatakan saat ini sampel dari hasil penelitian sedang dilakukan ekstraksi.

Baca Juga: Cuaca Buruk, Rute Pelayaran Karimunjawa-Jepara Dihentikan

-Advertisement-

“Kami sudah menanyakan kira-kira berapa lama, itu sekitar dua minggu. Karena ada ekstraksi dulu, ada proses yang harus dilaksanakan, hasilnya bagaimana nanti akan kami sampaikan,” katanya pada Rabu (13/3/2024).

Lebih lanjut ia mengatakan, penelitian tersebut dilakukan selama empat hari mulai dari Rabu-Sabtu (6-9/3/2024) di enam lokus atau daerah berbeda.

Adapun daerah yang dijadikan sampel penelitian yaitu Desa Troso, Kecamatan Pecangaan; Desa Pendosawalan, Kecamatan Kalinyamatan; Desa Kuwasen, Kecamatan Jepara; Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo; Desa Suwawal, Kecamatan Pakisaji; dan Desa Bugel, Kecamatan Kedung.

Batas minimal objek yang dilakukan penelitian yaitu 200 tempat di masing-masing lokus atau daerah. Adapun tempat yang dilakukan penelitian meliputi rumah, sekolahan, masjid atau mushalla.

“Dari hasil penelitian tersebut yang bisa langsung terlihat yaitu Angka Bebas Jentik (AJB, paling tinggi 60 persen, bahkan ada yang 30-40 sekian persen angka bebas jentiknya. Sehingga kesimpulannya memang disana banyak ditemukan jentik nyamuk,” ungkapnya.

Dari hasil tersebut ia menilai, bahwa kesadaran masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) masih rendah.

“Atau sudah dilakukan PSN tetapi hasilnya kurang tepat. Sehingga dibutuhkan edukasi ke masyarakat untuk melakukan PSN yang benar dan berkualitas serta dilakukan terus-menerus,” ujarnya.

Baca Juga: Kasus DBD di Jepara Mulai Turun

Selain itu menurutnya masyarakat juga butuh untuk diberikan edukasi terkait tempat-tempat yang sering menjadi sarang nyamuk.

Hasil dari penelitian tersebut, menurutnya juga akan menjadi patokan untuk mengambil langkah atau kebijakan penanganan DBD di Kabupaten Jepara.

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER