31 C
Kudus
Selasa, Mei 13, 2025

Buah Lontar Khas Tuban Laris Manis di Kudus, Cuma Rp10 Ribu

BETANEWS.ID, KUDUS – Bungkusan buah lontar berjajar di sepanjang sisi Jalan Balai Desa, Dukuh Jambean, Desa Purworejo, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Siang itu, beberapa pembeli mengantre untuk dilayani Sambilan (45) penjual buah lontar dan air nira asal Tuban, Jawa Timur.

Lontar, buah berbentuk bulat dengan warna hitam itu ternyata menjadi favorit warga Kudus yang melintasi jalan tersebut.

Baca Juga: Hampers Lebaran di Gotri Bakery Harganya Mulai Rp100 Ribuan

-Advertisement-

“Jualan buah lontar sudah sejak tahun 16 tahun yang lalu memang dari kota ke kota. Tapi, saya jualannya memang di sekitar Kudus saja. Bawa satu truk buah lontar dibagi empat orang dengan masing-masing bawa sepuluh karung atau sekitar 500 biji per orang,” jelasnya.

Di antara empat orang itu ditempatkan di berbeda lokasi mulai dari pom bensin Krawang, Conge, Megawon, dan Bae. Buah lontar merupakan buah tradisional yang memang berasal dari Tuban, Jawa Timur.

“Sehingga saya dan teman-teman itu ya larinya ke luar kota. Soalnya, kalau di Tuban sudah banyak persaingannya. Disini saya bisa jual perharinya 50-60 bungkus buah lontar,” ucapnya.

Harga yang ditawarkan yakni Rp10 ribu/bungkus dengan isian empat buah. Selain buah lontar dirinya juga menawarkan air nira atau legen dalam bahasa Jawa dengan harga Rp15 ribu/botol ukuran 1,5 liter.

“Kalau di Jawa Timur namanya tal, di Jateng siwalan, sedangkan di Jakarta buah lontar. Nira itu terbuat dari perasaan pohon buah lontar yang dimasak dahulu sebelum diperjualkan. Ketahanannya bisa sampai satu minggu,” ungkap Sambilan.

Baca Juga: Keciput Lala Jaya, Bisnis Keluarga yang Bertahan Selama 24 Tahun

Lapaknya ramai pembeli ketika waktu weekend. Bahkan selama bulan ramadhan dirinya mampu mengantongi pundi-pundi rupiah Rp500-800 ribu/hari. Namun, ketika hari-hari biasa dirinya menyebut biasanya mendapat pendapatan sekitar Rp500 ribuan/harinya.

“Biasanya ramai pas jam 13.00-16.00 WIB, terus weekend hari minggu gitu biasanya ramai. Sebenarnya kalau bulan ini belum masuk musim buah lontar, bulan Juli-Agustus biasanya lebih banyak,” tambahnya.

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER