31 C
Kudus
Rabu, Mei 21, 2025

Berkat Galah, 2 Santri Selamat dari Sampan Terbalik di Banjir Kudus

BETANEWS.ID, KUDUS – Dua santri pondok pesantren (Ponpes) Assa’idiyyah selamat dari kejadian nahas sampan terbalik di area persawahan Desa Kirig, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus yang terendam banjir. Dua santri tersebut selamat berkat watang atau galah (alat penggerak sampan dari bambu).

Hal itu diungkap oleh warga yang menolong korban banjir, Sutarman. Warga Desa Kirig RT 3 RW 2 tersebut mengaku kaget ketika pagi-pagi sekira pukul 7:00 WIB mendengar teriakan minta tolong di tengah-tengah area sawah yang terendam banjir.

“Mengetahui yang meminta tolong dari sana (tengah area sawah kebanjiran) saya kejar pakai perahu. Sampai di lokasi kejadian, ada dua anak berpegangan pada galah bambu yang ditancapkan,” ujar Sutarman kepada Betanews.id, Jumat (15/3/2024).

-Advertisement-

Baca juga: Banjir di Kudus Telan Korban, 3 Santri Meninggal Tenggelam Saat Main Sampan

Sutarman mengungkapkan, sampai lokasi kejadian hanya melihat dua korban yang masih selamat. Sementara tiga lainnya dan sampan sudah tak kelihatan, dan ia berpikir mungkin sudah tenggelam.

“Segera saya tolong dua anak tersebut dan saya bawa ke daratan atau ke desa,” bebernya.

Sebenarnya, ungkap Sutarman, ketika di lokasi kejadian dan dua anak itu memintanya untuk mengambil tiga temanya yang sudah tenggelam. Tapi, permintaan tersebut ditolaknya demi keselamatan.

“Saya tidak berani langsung mengambil tiga anak yang sudah tenggelam. Karena kedalaman air tiga meteran. Sementara saya sendiri dan tak ada pihak berwajib,” ungkapnya.

Baca juga: Debit Air Bendung Wilalung Capai 1.040M³/Detik, Pintu Arah Sungai Juwana Dibuka 35 Cm

Setelah menyelamatkan dua anak tersebut, Sutarman pun kembali ke lokasi kejadian dengan ditemani pihak berwajib. Ia pun kemudian menceburkan diri dan mengambil tiga santri yang tenggelam.

“Tiga santri itu sudah meninggal dan jenazahnya saya temukan masih berada di sekitaran lokasi kejadian,” jelasnya.

Ia pun memperkirakan, lima santri itu awalnya main sampan yang dijalankan menggunakan watang (galah) ke area sawah yang kebanjiran. Namun, mungkin kemudian sampannya terbalik.

“Mungkin kebaliknya itu dikarenakan tidak seimbang karena ada anak yang berdiri. Bisa juga karena angin. Sebab ini kan anginnya juga kencang,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah MA Salafiyah Ahmad Said, Safu’an, menyampaikan, tiga santri yang meninggal itu, dua di antaranya adalah warga Kabupaten Pati dan yang satunya adalah orang Jepara. Warga Pati, AF siswa kelas 10 SMK Assa’idiyyah, dan AH Siswa kelas 12 MA Salafiyah Ahmad Said. Sementara yang warga Jepara, MNF kelas 9 SMP IT Assa’idiyyah.

“Ketigannya merupakan santri Ponpes Assa’idiyah Desa Kirig, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus. Saat ini, ketiga jenazah dalam penanganan tim inavis. Setelah itu akan disucikan dan menunggu keluarga untuk diantar ke rumah duka,” ujar Safu’an.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER