BETANEWS.ID, DEMAK – Seribuan petani di Desa Wilalung, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak menyambut kehadiran calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo, Selasa (2/1/2023). Dalam pertemuan itu, capres nomor urut tiga tersebut melakukan dialog dan mendengarjkan curhatan petani.
Salah satu petani, Hindami Hibatul Haki (23), mengaku sudah stand by sejak pagi dengan membawa buah jambu air. Kemudian saat Ganjar tiba, ia langsung mendatangi mobilnya dan memberikan hasil taninya itu dengan disertai mencurahkan keluhannya.
Ia menyampaikan kesulitannya mendapatkan pupuk subsidi. Ia mengaku, setiap masa tanam hanya mendapatkan beberapa kilogram pupuk subsidi saja. Padahal, kebutuhan pupuk untuk 3,5 meter persegi miliknya harus diberi 1 kuintal pupuk. Untuk memenuhi kebutuhan itu, ia terpaksa membeli pupuk nonsubsidi yang harganya lebih mahal.
Baca juga: Di Hadapan Ribuan Petani Demak, Ganjar Janjikan Tambah Stok Pupuk Agar Tak Langka Terus
“Selama ini pupuk sulit harus pakai Kartu Tani dan itu dibatasi oleh agen kita itu cuma dapat sedikit saja,” kata petani muda asal Desa Boyolali, Kecamatan Gajah itu.
Petani holtikultura yang menanam bawang merah, cabai, dan jambu merah itu menyebut hampir setiap tanamnya harus mengambil utang ke bank untuk menambal keperluan perekonomiannya. Apabila pada masa tanam kali ini tidak mendapatkan hasil maksimal, maka ia terpaksa mengambil utang kembali.
“Jadinya itu di petani tidak bisa maksimal kalau untuk pupuknya. Sehingga kita beli pupuk-pupuk yang mahal kan petani jadi rugi, selisihnya itu ratusan ribu,” terangnya.
Baca juga: Ganjar Janjikan Petani Mudah Dapat Pupuk Subsidi Cuma Pakai KTP, Kartu Tani Dihapus
Ia berharap, dengan terpilihnya Ganjar Pranowo menjadi Presiden 2024, ia bisa terbantu untuk kebutuhan pupuk. Begitu juga dengan pengurusan administrasi yang mudah hanya menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja.
“Pak Ganjar kampanye mudah-mudahan itu bisa terkabul, Pak Ganjar bisa jadi Presiden 2024 nanti cukup pakai KTP saja petani hebat untuk rakyat Indonesia khususnya,” ujarnya.
Editor: Ahmad Muhlisin